blog-indonesia.com

Kamis, 14 Oktober 2010








Hewan ini umumnya hidup di laut meskipun ada juga yang hidup
di darat. Tubuhnya lunak, berlendir, dan bermantel, biasanya dilindungi
oleh cangkang zat kapur. Selain melindungi tubuh, cangkang ini juga
berfungsi untuk melindungi organ yang ada di dalam isi perut.
Berdasarkan alat geraknya, Mollusca dibagi menjadi tiga kelas, yaitu
sebagai berikut.

a. Kelas Amphineura (Kiton)
Kiton merupakan hewan yang simetris bilateral, kaki ventral
memanjang, mempunyai ruang mantel yang mengandung insang,
permukaan dorsal tertutup oleh spikula berlendir, bersifat hermafrodit,
hidup di laut, dan larva trokofor. Contohnya adalah Cryptochiton sp.
Hewan ini banyak ditemukan menempel pada batuan dengan
melingkarkan tubuhnya. Pembuahan dilakukan secara eksternal. Ada
beberapa daerah yang menjadikan kiton sebagai makanan.

b. Kelas Gastropoda (Hewan Berkaki Perut)
Bekicot (Helix aspersa), siput laut (Fissurella sp.), dan siput air
tawar (Lymnaea javanica) termasuk dalam kelas ini. Gastropoda
mempunyai rumah berbentuk spesial dan kaki untuk merayap, bentuk
kepala jelas, serta memiliki tentakel dan mata. Dalam ruang bukal (pipi)
terdapat redula (pita bergigi). Hewan ini menggunakan insang, paruparu,
atau keduanya sebagai alat pernapasan. Larvanya trokofor bersilia.
Hidup di lumut air tawar dan darat. Kelaminnya terpisah atau hermafrodit,
ovipar, dan ovovivipar.
Bekicot (Helix aspersa)
Struktur tubuh bekicot terdiri atas rumah atau cangkang bekicot
yang simetris bilateral, kepala, dan dua pasang tentakel–satu pasang
tentakel yang lebih panjang memiliki mata pada ujungnya. Hewan ini
mempunyai radula yang terletak di dalam mulut yang berfungsi untuk
memakan daun, bersifat hermafrodit, tidak melakukan fertilisasi sendiri,
dan bernapas dengan paru-paru melalui lubang pada ruang mantel
(apertura pulminalis).
Sistem pencernaan dimulai dari mulut–faring berotot–esofagus–
tembolok tipis–lambung–usus halus berkelok-kelok–anus. Hewan ini
memiliki kelenjar ludah di kiri kanan tembolok dan sebuah hati yang
terhubung dengan lambung yang terletak di bagian atas rumah bekicot.
Sebelum dikeluarkan, kotoran disaring oleh ginjal, kemudian dikeluarkan
ke ruang mantel.
Sistem respirasi dan sirkulasi menggunakan paru-paru yang disebut
pulmonata, yaitu jaringan di luar dinding luar mantel tempat udara keluar
dan masuk. Darah yang mengumpul dalam tubuh dan udara dari paruparu
dipompa oleh jantung lewat arteri dalam kepala, kaki, dan organ
dalam tubuh.
Sistem saraf dan sensori berupa pasangan saraf ganglion dan
serebral, saraf kaki, dan saraf organ dalam tubuh. Saraf dari ganglion
berhubungan langsung ke seluruh sistem organ. Sensori terdapat pada
kedua mata yang terletak di ujung tentakel panjang. Selain itu, ada
sepasang statokis yang terdapat di bawah kaki yang berfungsi untuk
keseimbangan dan struktur peraba yang terdapat dalam lapisan
epidermis kepala dan kaki.

c. Kelas Cephalopoda (Hewan Berkaki Kepala)
Cumi-cumi (Argonauta sp. dan Loligo sp.) serta gurita (Nautilus
pompilium dan Octopus sp.) merupakan contoh hewan kelas ini. Hewan
ini memiliki mempunyai kepala yang tampak jelas, tentakel-tentakel mengelilingi mata yang besar, tentakel-tentakel merupakan kaki yang
bermodifikasi. Sebagian kaki tersebut merupakan corong terbuka pada
ruang mantel dan menjadi sistem organ yang kompleks.
Hewan ini biasanya mempunyai kelenjar tinta, kelamin terpisah,
dan tidak ada stadium larva dalam hidupnya. Ketika hewan-hewan muda
menetas langsung berenang dan terlihat seperti miniatur hewan dewasa.

d. Kelas Scaphopoda (Siput Gading Gajah)
Contoh kelas ini adalah Dentalium sp. Rumahnya berbentuk seperti
gading gajah dan kedua ujungnya berlubang. Tubuhnya memanjang,
kepala rudimeter, kaki lancip, berlobus yang berguna untuk menggali
lumpur, hidup di laut sampai kedalaman 5.000 m, alat kelamin terpisah,
larva trokofor dan veliger, bernapas dengan mantel, dan mempunyai
kaptakula untuk menangkap mangsa yang terletak di dekat mulut.

e. Kelas Pelecypoda (Hewan Berkaki Pipih)
Contoh hewan kelas ini adalah tiram (Ostrea sp.), ketam (Anodonta
sp.), dan remis (Buccinus sp.). Pelecypoda merupakan Mollusca berkatup
dua (pengapit) sehingga tubuhnya tertutup antara katup kanan dan katup
kiri yang terpaut di bagian dorsal. Kepalanya tidak tampak, tubuh pipih
lateral, serta kaki berotot dan pipih ventrolateral yang berfungsi menggali
pasir atau lumpur. Kelaminnya terpisah (hermafrodit) dan perkembangannya
melalui larva.
Tiram (Ostrea sp.)
Struktur tubuh tiram diselubungi oleh rumah tiram yang terdiri atas
dua pengapit kanan dan kiri. Garis pertumbuhan konsentris terdapat
pada rumah tiram dan berpusat pada umbo atau bagian tertua dari rumah
tiram. Pertumbuhan konsentris pada kulit kerang ini dapat dijadikan
alat untuk menentukan umur kerang. Rumah kerang tersusun atas tiga
lapisan, yaitu periostrakum (lapisan terluar) yang tipis, mengandung zat
tanduk, pemberi warna, dan melindungi cangkang dari asam karbonat,
prismatik (lapisan tengah) yang tersusun dari kalsium karbonat serta
nakreas (lapisan terdalam) yang mengkilat dan biasa disebut dengan
mutiara. Kakinya berotot, tipis, dan dapat dijulurkan keluar. Hewan ini
bernapas dengan lembaran-lembaran insang.
Sistem saraf dan sensori terdiri atas tiga ganglion, yaitu sepasang
esofagus, sepasang di dalam kaki, dan sepasang di dekat posterior massa
viseral. Alat sensornya peka terhadap sentuhan dan cahaya. Sel-sel
sensori terdapat di sepanjang batas mantel.
Sistem reproduksi ada yang hermafrodit, tetapi ada juga yang
berkelamin jantan dan betina saja. Pembuahan terjadi di dalam tubuh
betina. Hasil pembuahan berupa zigot. Zigot menetas menjadi larva bersilia
sehingga dapat keluar dari induknya, lalu berenang dan menempel
pada insang ikan sebagai parasit. Seletah 12 minggu, tiram muda akan
melepaskan diri dari inangnya dan tumbuh menjadi tiram dewasa.
Tiram dapat dimakan. Jenis yang dapat dimakan adalah Crassostrea
virginica (Amerika), Ostrea eduli (Eropa), O. lurida (Pasifik), dan C.
gigas (Jepang dan Asia Tenggara). Jenis tiram penghasil mutiara adalah
Margaritifera sp. (Asia) dan Meleagrina sp. (Jepang dan Indonesia).
Dalam kehidupan manusia, Mollusca berperan sebagai sumber bahan
makanan yang kaya dengan zat gizi, misalnya, Achatina fulica, Loligo,
dan Lymnea. Selain itu, hewan ini juga memiliki nilai ekonomis tinggi,
terutama mutiara yang dihasilkan oleh Meleagrina margaritivera yang
sekarang ini sudah dibudidayakan, terutama di laut sekitar kepulauan
Maluku.

0 komentar: