blog-indonesia.com

20 Tahun Lagi, Kutub Utara Bebas Es

Kamis, 07 Oktober 2010



September lalu, hanya terdapat lapisan es padat seluas 60 ribu kilometer persegi.
Rabu, 6 Oktober 2010, 08:01 WIB
Kutub Utara (naturalist.co.uk)

VIVAnews - Kawasan laut es di kutub utara mengalami penurunan yang tidak lazim pada September 2010 ini. Meski es di samudera Arktik mengalami siklus normal yakni meleleh di musim panas dan kemudian membeku kembali di musim dingin, akan tetapi cakupan es menjadi lebih tipis dan tidak sepadat biasanya.

Menurut sejumlah peneliti, kondisi es di kawasan kutub utara tersebut merupakan yang ketiga terburuk sejak 30 tahun terakhir. Saat lapisan es mulai meluas pada 10 September lalu, peneliti berasumsi bahwa musim mencair sudah berakhir. Akan tetapi, mereka kemudian terkejut saat mengetahui bahwa lapisan es kembali menciut pada 19 September 2010.

“Perubahan ini mengindikasikan bahwa lapisan es yang terbentuk saat ini tipis dan tidak padat,” kata Walt Meier, peneliti ilmiah NSIDC pada University of Colorado di Boulder, seperti dikutip dari Livescience, 6 Oktober 2010. “Ini membuat lapisan es ringkih terhadap hembusan angin dan kemudian mencair,” ucapnya.

Es di perairan Arktik mencapai titik terendah, yakni hanya seluas 4,6 juta kilometer persegi, pada 19 September. Ini membuat tahun 2010 memecahkan rekor di mana kawasan es mencapai titik terendah ketiga, baik untuk bilangan harian ataupun bulanan. Lapisan es pada September 2010 berada di posisi ketiga di belakang tahun 2007 dan 2008 lalu yang mencapai titik terendah pertama dan kedua.

Lapisan es tua dan tebal (berusia lima tahun atau lebih) telah hampir seluruhnya lenyap di Arktik. Lapisan es tua yang padat, pada September lalu hanya tersisa kurang dari 60 ribu kilometer persegi. Sebagai perbandingan, lapisan es yang berusia 5 tahun atau lebih di kisaran waktu yang sama pada tahun 1980-an mencapai ukuran 2 juta kilometer persegi.

“Seluruh petunjuk yang ada mengindikasikan bahwa kawasan es di Arktik akan terus berkurang dalam beberapa dekade ke depan,” kata Mark Serreze, Director of the NSIDC. “Kami perkirakan, dalam 20 sampai 30 tahun ke depan, kemungkinan akan ada periode di mana di kutub utara tak akan lagi didapati es,” ucapnya.

0 komentar: