blog-indonesia.com

Mayoritas Guru SMA Tak Dukung Teori Evolusi

Senin, 31 Januari 2011


Hanya 28 persen guru Biologi SMA di AS yang mengajarkan teori evolusi dengan konsisten.

Teori evolusi besutan Charles Darwin tak didukung guru SMA di AS (AP Photo)

VIVAnews - Kebanyakan guru biologi SMA di Amerika Serikat ternyata tidak mendukung teori evolusi besutan Charles Darwin.

Seperti dikutip dari Washington Post, riset yang dilakukan terhadap sekolah negeri di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa mayoritas guru biologi tidak mengajarkan teori evolusi sesuai yang direkomendasikan oleh National Research Council.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Profesor Michael Berkman dan Eric Plutzer, hanya 28 persen dari guru-guru Biologi SMA di AS yang secara konsisten mengajarkan Biologi sebagai suatu hal menyatu dengan topik lain pada ilmu biologi.

Sementara itu, 13 persen guru Biologi jelas-jelas membela creationism (teori yang berseberangan dengan teori evolusi): bahwa alam semesta, bumi, kehidupan, manusia diciptakan oleh kekuatan supernatural (Tuhan).

Selebihnya, 60 persen guru lainnya meragukan otoritas para peneliti pendukung teori Darwin, dan bahkan melegitimasi argumen dari kelompok kreasionis. Guru-guru ini biasanya menghindari kontroversi antara teori evolusi dengan creationism.

Di antara mereka ada yang hanya mengajarkan biologi molekuler, atau mengatakan kepada siswanya bahwa mereka boleh tidak mempercayai teori evolusi, namun mereka perlu mengetahuinya hanya untuk keperluan ujian.

Riset ini sendiri meneliti sekitar 926 sampel guru biologi di berbagai SMA negeri di Amerika Serikat. Padahal, asosiasi guru sains AS sendiri secara jelas menjelaskan posisi mereka yang mendukung teori evolusi.

"Asosiasi Guru Sains Nasional AS (NSTA) sangat mendukung posisi teori evolusi sebagai konsep yang menyatu dalam sains dan harus disertakan dalam kurikulum pendidikan di SMA." (hs)

»»  READMORE...

Kodok Tumbuhkan Gigi dalam 20 Juta Tahun


Temuan ini membuktikan bahwa ada celah pada teori evolusi yang digunakan sebelumnya.
Selasa, 1 Februari 2011
Kodok pohon (Gastrotheca guentheri), satu-satunya kodok yang berhasil menumbuhkan kembali gigi bawahnya. (bbc.co.uk)

VIVAnews - Gastrotheca Guentheri atau kodok pohon ternyata sangat unik. Dari seluruh spesies kodok yang ada saat ini, ia merupakan satu-satunya kodok yang memiliki gigi di rahang atas dan bawah.

Kembali ditemukannya gigi bawah pada kodok setelah ratusan juta tahun memunculkan perdebatan sengit seputar evolusi menghilangnya sesuatu bisa berlanjut dengan evolusi pemunculannya kembali.

Bukti baru yang ditemukan pada Gastrotheca guentheri juga menunjukkan bahwa ada celah pada teori yang digunakan sebelumnya.

“Kami mengombinasikan data dari fosil dan DNA dengan metode statistik terbaru. Ternyata, kodok kehilangan gigi di rahang bawah sekitar 230 juta tahun lalu,” kata John Wiens, ketua tim peneliti dari Stony Brook University, New York, seperti dikutip dari BBC, 1 Februari 2011.

Namun, pada laporannya yang dipublikasikan di jurnal Evolution, Wiens menyebutkan, dalam 20 juta tahun terakhir, spesies kodok Gastrotheca guentheri (G. guentheri) berhasil memunculkan kembali deretan gigi rahang bawah mereka yang hilang.

Sebelumnya, kalangan ilmuwan berpendapat bahwa hilangnya sesuatu selama evolusi tidaklah bisa dikembalikan. Teori ini disebut juga sebagai Dollo’s Law. Namun munculnya gigi bawah G. guentheri setelah lebih dari 200 juta tahun bisa membuat teori tersebut dipertimbangkan kembali.

“Hilangnya gigi bawah milik nenek moyang kodok modern dan kemunculannya kembali di kodok G. Guentheri menyediakan bukti kuat bahwa secara anatomi kompleks, sesuatu yang hilang akibat evolusi bisa muncul kembali,” kata Wiens. “Bahkan setelah lenyap selama ratusan juta tahun.”

Wiens yakin bahwa re-evolusi ini bisa dinilai sebagai celah pada Dollo’s Law. “Celah ini mungkin juga berlaku untuk kasus lain, misalnya munculnya kembali jari-jari milik kadal yang hilang,” ucap Wiens. (hs)

»»  READMORE...

SBY: Asia Tak Hanya China, India, dan Jepang

Kamis, 27 Januari 2011



"Indonesia akan tampil di barisan depan dalam era kebangkitan Asia."
Jum'at, 28 Januari 2011x
Susilo Bambang Yudhoyono berpidato di World Economic Forum 2011 (AP Photo/Michel Euler)

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta masyarakat internasional tidak hanya melihat China, Jepang, dan India sebagai kekuatan ekonomi utama di Asia. Indonesia bersama Perhimpunan Negara Asia Tenggara (ASEAN) pun turut memberi pengaruh bagi ekonomi dunia.

"Asia tentu saja lebih dari sekadar China, Jepang dan India. Bila Anda bicara Asia, juga pikirkan Indonesia dan ASEAN," kata Yudhoyono saat berpidato di Forum Ekonomi Dunia (WEF) 2011, Kamis 27 Januari 2011. Berlangsung di Davos, Swiss, forum tahunan itu mempertemukan sejumlah pemimpin negara dengan kalangan cendekiawan ternama serta para eksekutif top dunia.

Dalam pidato yang dimuat di laman WEF itu, Yudhoyono mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar di dunia serta ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Pertumbuhan ekonomi di kawasan itu turut memberi pengaruh bagi ekonomi dunia.

Bagi Yudhoyono, Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan kerja produktif terbesar di Asia. "Indonesia akan tampil di barisan depan dalam era kebangkitan Asia," ujar Yudhoyono.

Menurut kalangan pakar, Asia akan memberi pengaruh bagi 45 persen dari total tingkat produk domestik bruto (GDP) dunia. Sepertiga dari total perdagangan dunia berasal dari kawasan ini.

Yudhoyono juga mengingatkan bahwa tantangan dunia saat ini adalah bagaimana mengatasi krisis naiknya harga pangan, kemiskinan, dan ledakan tingkat populasi. Bila tantangan-tantangan itu tidak segera diatasi, dunia bisa berpotensi kepada perang ekonomi yang terkait dengan kelangkaan sumber daya.

»»  READMORE...

38 Dubes Asing ke Lokasi Bencana Merapi


Besok para duta besar akan berkunjung ke lokasi bekas bencana Merapi, Cangkringan.
Jum'at, 28 Januari 2011
Pasca Erupsi Merapi (AP Photo/Slamet Riyadi)

VIVAnews -- Merapi tak lagi mengamuk. Gunung itu kini berangsur tenang, tak ada lagi semburan debu dan muntahan awan panas 'wedhus gembel'.

Meski demikian, kehidupan di lereng Merapi belum lagi normal. Masyarakat masih berjuang mengembalikan hidup mereka. Untuk membantu pemulihan kawasan Merapi, 38 duta besar negara-negara sahabat akan mengunjugi Yogyakarta.

Para duta besar, di antaranya dari Kanada, Belgia, Belanda, Perancis, Arab Saudi, Selandia Baru, Yunani, Maroko, Afrika Selatan, Jerman, Palestina dan sejumlah lainnya juga akan menuju lereng Merapi.

Mereka akan mengunjungi wilayah yang diterjang awan panas, dan lahar dingin Merapi, ke Museum Merapi, dan sebagian kawasan Cangkringan yang luluh lantak diterjang 'wedhus gembel'.

Ketua panitia "Ambassador Goodwill For Jogja" R Eddy Puryanto mengatakan, kunjungan para Dubes ini punya arti penting. "Untuk memberikan dukungan moral recovery pasca erupsi Merapi", katanya di Hotel Hyatt, Sleman, Yogyakarta, Jumat 28 Januari 2011.

Selain ke kawasan bencana, para perwakilan negara asing akan mengunjungi sentra-sentra kerajinan dan wisata unggulan yang ada di kota budaya tersebut.

Kegiatan selama dua hari itu juga mengenalkan kepada para Duta Besar negara-negara sahabat potensi pariwisata dan budaya Yogyakarta. "Mereka mendapatkan paparan soal perspektif investasi di Yogyakarta dan rencana aksi rehabilitasi-rekonstruksi pascaerupsi Merapi, juga dikenalkan industri produk lokal, mengunjungi Candi Prambanan dan Museum Merapi," kata dia.

Dijelaskan, pemulihan pascaerupsi diperlukan untuk mengembalikan image Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata. Soalnya citra Yogyakarta sempat terpuruk akibat pemberitaan di televisi yang kurang berimbang. Bahkan saat erupsi Merapi tingkat hunian hotel hanya tinggal 20 persen saja.

Sementara itu, Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Paku Alam IX mengaku berterimakasih atas dukungan moral para Duta Besar tersebut. "Recovery Yogyakarta pascaerupsi Merapi tidak hanya di lokasi bencana, tetapi juga secara keseluruhan termasuk menarik investasi potensi ekonomi," kata dia.
»»  READMORE...

Peneliti Temukan Lobster Berjenggot


Ukurannya dua kali lebih besar dari lobster air tawar biasa.

Lobster air tawar berjenggot (http://www.news.illinois.edu)

VIVAnews - Belum lama ini, dua peneliti menemukan lobster air tawar berukuran raksasa yang memiliki jenggot.

Lobster air tawar atau crayfish itu ditemukan di bawah salah satu batuan terbesar di bagian terdalam sebuah sungai yang terletak di negara bagian Tenessee dan Alabama Amerika Serikat.

Dari ukurannya yang setidaknya lebih dari dua kali lipat ukuran lobster air tawar biasa, spesies ini merupakan kerabat terdekat dari spesies yang pernah ditemukan pada 1884, di sekitar 130 mil dari Kentucky.

Seperti dikutip dari situs University of Illinois at Urbana-Champaign, situs air tawar ini termasuk dalam genus Barbicambarus yang sangat besar. Namun, uniknya, binatang ini memiliki banyak sekali bulu di sungutnya alias 'berjenggot'.

Bulu-bulu yang disebut setae ini, memiliki fungsi untuk memperkuat kemampuan sensoriknya. "Ini bukanlah lobster air tawar biasa. Bila Anda seorang peneliti, ukurannya yang besar dan setae pada antenanya membuatnya menjadi benar-benar berbeda," ujar Chris Taylor, salah seorang penemu lobster ini.

Chris Taylor, peneliti dari University of Illionois, menemukan spesies lobster air tawar ini bersama Profesor Guenter Schuster, peneliti dari Eastern Kentucky University.

Dari penelitian laboratorium, lobster air tawar ini memiliki karakter fisik dan DNA yang berbeda dari lobster air tawar Barbicambarus cornutus biasa. Belakangan, spesies baru ini diberi nama Barbicambarus simmonsi.

Secara keseluruhan, ada 600 spesies crayfish di seluruh dunia. Lebih dari separuhnya berada di sebelah utara Meksiko. Sementara di AS, Alabama dan Tenessee merupakan hostpot dari berbagai ragam crayfish.

»»  READMORE...

Cheetah Iran, Satu-satunya Spesies Tersisa


Cheetah Asia berpisah dengan cheetah lain yang tinggal di Afrika, 30 ribu tahun yang lalu
Jum'at, 28 Januari 2011
Cheetah Iran, satu-satunya subspesies cheetah Asia yang tersisa. (bbc.co.uk)

VIVAnews - Dari penelitian genetik, cheetah Iran yang sangat terancam punah ternyata merupakan satu-satunya subspesies unik cheetah tua Asia yang tersisa. Ia termasuk ke dalam subspesies Acinonyx jubatus (A.j.) venaticus.

Dari perbandingan DNA antara spesies cheetah, diketahui bahwa cheetah Asia berpisah dengan cheetah lain yang tinggal di Afrika, pada 30 ribu tahun yang lalu.

Temuan ini melengkapi temuan yang diumumkan pada tahun 1990-an yang menyebutkan bahwa cheetah yang ada di kawasan selatan Afrika (Acinonyx jubatus jubatus) dan cheetah yang ada di kawasan timur Afrika (Acinonyx jubatus raineyi) merupakan sub spesies yang berbeda.

Sebagai informasi, cheetah awalnya dapat ditemukan di 44 negara di Afrika. Saat ini, hanya 29 negara saja yang memiliki cheetah. Sepanjang sejarahnya, cheetah juga tersebar mulai dari kawasan barat daya Asia sampai Asia tengah. Namun kini cheetah Asia cuma ada di Iran.

Pada penelitian, Pamela Burger, dokter dari University of Veterinary Medicine in Vienna, Austria dan timnya bekerjasama dengan Department of Environment Iran serta kelompok konservasi kucing liar, Panthera untuk mengamati cheetah Iran lebih dekat.

“Dari data yang kami dapat, terbukti bahwa cheetah Iran mewakili subspesies Asia yakni A.j. venaticus karena memiliki profil genetik serupa dengan spesimen yang berasal dari barat laut Iran pada tahun 800 - 900 kalender Hebrew,” kata Burger, seperti dikutip dari BBC, 28 Januari 2011.

Peneliti juga berhasil menemukan perbedaan cheetah iran dengan cheetah terdekat dari kawasan timur laut Afrika yang dikonfirmasi sebagai A.j. soemmeringii.

Saat ini, diperkirakan hanya tersisa antara 60 sampai 100 ekor cheetah Iran dengan kurang dari separuhnya yang berada di usia subur. Rendahnya populasi cheetah ini sudah masuk ke daftar merah International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN).

“Implikasi dari penemuan kami adalah pada manjemen konservasi yang perlu kita lakukan di masa depan,” kata Burger. “Jika tujuannya adalah untuk melestarikan biodiversity, subspesies cheetah ini tidak boleh dicampur,” ucapnya.

Sayangnya, cheetah Iran mengalami berbagai masalah mulai dari perburuan berlebihan terhadap mangsa mereka, degradasi habitat, sampai ke perburuan liar atas cheetah itu sendiri. Untuk itu, peneliti meminta cheetah Iran harus dilestarikan untuk melindungi masa depan cheetah pada umumnya.

»»  READMORE...

Facebook Sediakan Fitur Belanja Bareng


Fitur Buy With Friends memungkinkan pengguna melakukan pembelian massal dengan diskon.
Jum'at, 28 Januari 2011
Facebook akan menyediakan fitur Buy With Friends (steelgateglobal.com)

VIVAnews - Facebook dikabarkan tengah menguji sebuah fitur baru yang bakal menyaingi start up belanja massal Groupon.

Dilansir dari Mashable, Facebook tengah menjajal fitur bernama 'Buy With Friends'.

Dengan fitur ini, Facebook menyediakan layanan bagi pengguna untuk mendapatkan diskon atas berbagai barang virtual yang dibeli rame-rame bersama teman-teman kita di Facebook.

Caranya: pengguna harus melakukan pembelian menggunakan Facebook Credit (mata uang Facebook) dan memberitahukannya (share) dengan teman-teman mereka di kabar berita (news feed).

Lalu, dari situ teman-teman kita bisa melihatnya dan bisa bergabung untuk membeli barang yang sama dengan potongan harga, langsung di kabar berita itu.

Seperti dikutip dari situs Forbes, Head of Commerce Product Marketing Facebook Deb liu menjelaskan, lebih dari setengah pengguna memilih pembelian bersama dengan kawan-kawan mereka, selama pengujian fitur ini.

Saat ini fitur hanya bisa dilakukan pada beberapa pembelian terkait game tertentu di Facebook. Walaupun Buy With Friends baru terbatas pada pembelian barang virtual, bisa ditebak, bahwa fitur ini akan dikembangkan oleh Facebook ke arah perdagangan online untuk barang fisik.

Artinya, layanan-layanan yang sudah ada saat ini, seperti Groupon atau LivingSocial, musti hati-hati mencermati langkah Facebook. (umi)

»»  READMORE...

Tahun Hutan, Indonesia Sorot Isu Emisi Karbon


Hingga 2013, APP akan mengembangkan konservasi karbon baru dan melindungi satwa liar.
Jum'at, 28 Januari 2011,
Hutan (mangabay.com)

VIVAnews - Asia Pulp and Paper Group (APP), salah satu produsen kertas terbesar di dunia, mengumumkan serangkaian kegiatan sosial dan lingkungan untuk memulai Tahun Hutan PBB (United Nation’s Year of the Forest). Kegiatan ini menandai dukungan perusahaan terhadap moratorium Indonesia akan konversi hutan baru selama dua tahun.

Komitmen Indonesia dalam penerapan REDD (Reducing Deforestation and Forest Degradation) akan diwujudkan dengan pengangguhan terhadap pemberian ijin baru untuk pengelolaan hutan dan areal gambut.

"Penangguhan ini menjadi kesempatan penting bagi industri kehutanan dan para pemangku kepentingan untuk memperbaiki perencanaan lahan dan penerapan praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan kehutanan yang berkelanjutan secara nasional," tulis APP dalam keterangan resminya, Jumat 28 Januari 2011.

Selama kurun waktu tersebut, APP, yang berkantor pusat di Jakarta, akan menjalankan serangkaian aktivitas dan program yang bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan kehutanan secara nasional.

Adapun program-program yang direncanakan selama dua tahun ke depan meliputi:
- Kajian independen tentang dampak pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) dan emisi gas rumah kaca di semua jenis tanah
- Memperluas wilayah konservasi yang utama termasuk menciptakan koridor-koridor yang bermanfaat untuk satwa liar
- Program penelitian dan percontohan yang berkaitan dengan perlindungan spesies yang terancam punah di Indonesia seperti Harimau Sumatra, Badak Jawa and Orangutan
- Sebuah program percontohan untuk membangun bio-village di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil – Bukit Batu, Propinsi Riau
- Mengembangkan berbagai model konservasi karbon di Cagar Karbon Kampar, yang merupakan proyek REDD+ di konsesi HTI yang pertama di dunia
- Mengembangkan perumahan ramah lingkungan bersama Habitat for Humanity Indonesia untuk masyarakat miskin di Jawa Tengah
- Perluasan dari program-program sertifikasi legalitas, lacak balak (Chain of Custody) dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan guna mencapai visi di tahun 2020
- Serta komitmen APP dan para pemasok bahan baku kayunya untuk menanam 1 juta pohon per hari sebagai bagian dari program penghutanan.

Greenpeace desak lestarikan hutan gambut di Kampar, Riau"Pengurangan emisi karbon dan pelestarian karbon berharga merupakan satu hal yang akan kami fokuskan dalam dua tahun ke depan," kata Aida Greenbury, managing director APP.

Saat ini, sedang dilakukan riset kelompok peneliti dari pihak akademis untuk menganalisa dan membuat perhitungan secara akurat stok karbon dalam pengembangan HTI, yang ditekankan pada penilaian emisi karbon di semua jenis tanah.

Kegiatan ini akan menjadi proyek penelitian independen pertama yang dilakukan di HTI Indonesia yang meliputi analisa terhadap seluruh jenis tanah selama satu tahun penuh di segala musim.

Analisa ini akan mengukur emisi gas rumah kaca (CO2 dan CO4) dan hilangnya bahan-bahan organik di hutan dataran rendah dan dataran tinggi di dekatnya yang berada di area hutan gambut yang alami dan yang terdegradasi selama setahun.

Saat ini, peralatan penelitian tengah dipasang di dalam dan di sekitar konsesi yang dikelola oleh pemasok bahan baku kayu APP di Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan.

• VIVAnews
»»  READMORE...

Internet dan SMS di Mesir Lumpuh Total


Internet dan SMS di Mesir lumpuh sejak dini hari.
Jum'at, 28 Januari 2011,
Seorang demonstran di Alexandria merusak poster Presiden Mesir, Hosni Mubarak (AP Photo)

VIVAnews - Beberapa saat sebelum kelompok oposisi melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran, Mesir dilanda pemblokiran akses layanan internet dan SMS.

Seperti dikutip dari situs Mashable, penyedia layanan internet besar di Mesir yang berbasis di Italia, Sebone, mengatakan bahwa sama sekali tidak ada trafik internet dari Mesir sejak 00.30 pagi waktu Mesir.

Beberapa reporter dan warga Mesir juga melaporkan hal yang sama, bahkan layanan SMS pun juga terblokir. Padahal, kelompok oposisi mengandalkan media sosial untuk mengorganisasikan rencana-rencana mereka.

Misalnya saja, melalui jejaring mikroblog Twitter, akan dapat dijumpai dengan mudah hashtag '#Jan25' yang mengacu pada komunikasi pada saat aksi unjuk rasa 25 Januari lalu.

"Saya curiga blokir internet ini hanya bagian kecil dari upaya pemerintah yang disiapkan untuk menangkal aksi oposisi Jumat ini," kata Ben Wederman, jurnalis CNN yang telah meliput di Mesir melalui tweetnya.

Pemerintah Mesir sendiri sebelumnya telah memblokir layanan Facebook dan Twitter di negaranya, namun langkah itu bisa diakali oleh para oposan dengan menggunakan situs proxy, software dan aplikasi mobile, maupun koneksi aman via Virtual Private Network.

Gerakan oposisi di Mesir sendiri terinspirasi oleh gerakan revolusi di Tunisia yang telah memaksa Presiden Zine El Abidine Ben Ali, yang telah berkuasa selama 23 tahun. Adapun di Mesir, pemerintahan Presiden Hosni Mubarak telah berkuasa selama 31 tahun sejak 1981.


»»  READMORE...

Ditemukan, Planet Terpanas di Jagad Raya


Suhu permukaan Planet WASP-33b atau HD15082 ini mencapai 3.200 derajat Celcius.
Jum'at, 28 Januari 2011,
Planet WASP-33b atau disebut juga HD15082. (NASA/ESA)

VIVAnews -- Kemajuan astronomi menguak satu demi satu rahasia langit. Berbagai temuan dihasilkan: di antaranya sejumlah planet mirip Bumi, lubang hitam (black hole), atau galaksi terbesar.

Para ilmuwan juga telah menemukan planet yang diselubungi gas yang dinamakan WASP-33b atau disebut juga HD15082. Dan belakangan terungkap, ini adalah planet paling panas yang pernah ditemukan. Bayangkan, suhu permukaan eksoplanet ini sampai 3.200 derajat Celcius atau lebih dari setengah suhu permukaan Matahari yang mencapai 6.000 derajat Celcius.

Permukaan planet yang membara ini diketahui dari orbitnya yang dekat bintang mirip Matahari yang suhunya sampai 7.160 derajat Celcius. Letaknya 380 tahun cahaya di konstelasi Andromeda.

Para astronom kali pertamanya menyadari eksistensi Planet WASP-33b pada tahun 2006, setelah beberapa kali mengobservasi fase redup bintang induknya.

Ini menyebabkan planet yang besarnya 4,5 kali ukuran Yupiter itu mengorbit bintangnya kurang dari 7 persen dari jarak antara Merkurius ke Matahari. Sangat dekat. Planet WASP-33b menyempurnakan orbitnya setiap 29,5 jam.

Berdasarkan hasil studi yang dipimpin Alexis Smith dari Keele University, Staffordshire, emisi thermal WASP-33b ditemukan menggunakan kamera inframerah di teleskop William Herschel di Canary Islands.

Terkuak, temperatur planet itu 9.00 derajat Celcius lebih panas dari planet berpredikat 'terpanas' sebelumnya di Galaksi Bima Sakti, yaitu WASP-12b. Planet tersebut berada 600 tahun cahaya dari Bumi hanya punya waktu 10 juta tahun lagi sebelum terbakar habis.

Jaraknya yang dekat dengan bintangnya, membuat WASP-12b mencapai suhu 2.300 derajat Celcius. Sekali mengorbit, planet ini memerlukan waktu 1.1 hari.

Planet WASP-33b  atau disebut juga HD15082.

»»  READMORE...

DNA Orangutan Berhasil Diurutkan


KOMPAS/HERU SRI KUMORO Alifa (10 bulan), bayi orangutan (Pongo pygmaeus), bermain di luar kandang di ruang perawatan anak di Kebun Binatang Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/8/2010).


KOMPAS.com - Tim ahli internasional yang dipimpin Washington University School of Medicine telah berhasil mengurutkan DNA orangutan Sumatra dan Kalimantan. Data tersebut diharapkan dapat membantu ahli-ahli konservasi menetapkan prioritas upaya penyelamatan berdasarkan kesehatan genetik hewan yang makin sedikit jumlahnya ini.

Para ilmuwan tersebut mendata sekitar 13 juta variasi DNA orangutan. Dalam penelitian yang dipublikasikan Kamis (27/1/2011) ini, terlihat bahwa terdapat keragaman genetik antara orangutan Sumatra (Pongo abelii) dan orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus). Keragaman ini sangat penting karena dapat meningkatkan kemampuan populasi terkait untuk tetap sehat dan beradaptasi dengan lingkungan.

Genom orangutan ini memberi tambahan keterangan dalam pohon evolusi dan memberikan wawasan kepada ilmuwan tentang keunikan DNA manusia yang membuatnya berbeda dari hewan ini.

"Berbicara genetik, secara rata-rata, (DNA) orangutan lebih beragam dibandingkan manusia. Kami menemukan sangat banyak keragaman baik pada orangutan Sumatra maupun Kalimantan. Namun, belum jelas apakah keragaman ini dapat dipertahankan dengan semakin meluasnya deforestasi," kata ketua tim penulis penelitian ini, Devin Locke, dari Washington University's Genome Center.

Secara keseluruhan, para peneliti menemukan 97 persen keidentikan antara genom manusia dan orangutan. Namun dalam penelitian ini, para peneliti menemukan bahwa dalam berbagai hal genom orangutan berkembang lebih lambat daripada genom manusia.

Genom mirip dengan sebuah buku instruksi untuk menciptakan dan mempertahankan spesies tertentu. Sementara itu, kromosom adalah bab-bab dalam buku tersebut. Dalam setiap bab ada paragraf, kalimat, kata huruf, yang ibaratnya urutan DNA suatu makhluk hidup.

"Jika anda mengedit sebuah buku dalam komputer, Anda dapat menandai sebuah paragraf, menyalin (copy) dan menempel (paste), menghapus, atau mengubahnya. Duplikasi, penghapusan, dan pengubahan DNA adalah tipe variasi struktur. Saat kami melihat genom manusia dan simpanse, kami melihat percepatan perubahan struktur sepanjang sejarah evolusi. Tapi, entah karena apa, orangutan tidak berpartisipasi dalam percepatan itu," ujar Richard K. Wilson, direktur Washington University's Genome Center yang mengetuai proyek peneilitan ini.

Menurut Locke, kurangnya elemen Alu, regangan DNA yang membuat sekitar 10 persen genom manusia, yang jadi penyebab. Alu dapat terbentuk di tempat-tempat tak terduga dalam tubuh manusa untuk menciptakan mutasi atau penyusunan kembali genetik.

Genom manusia memiliki sekitar 5.000 Alu spesifik. Simpanse memiliki sekitar 2.000. "Dalam genom orangutan, kami hanya menemukan 250 Alu baru dalam rentang waktu 15 juta tahun. Ini adalah hal paling mungkin untuk menjelaskan kestabilan struktural dalam genom orangutan," tutur Locke.

Penelitian baru ini juga menunjukkan orangutan Sumatra dan Kalimantan berpisah pada sekitar 400.000 tahun lalu. Perkiraan sebelumnya memperkirakan perpisahan spesies ini terjadi pada sekitar satu juta tahun lalu.

Studi terhadap orangutan sangat penting karena hewan-hewan ini berada dalam ancaman besar kerusakan ekologi. Jumlah orangutan terus menurus seiring perambahan manusia ke habitat mereka. Saat ini, hanya sekitar 50.000 orangutan Kalimantan dan 7.000 orangutan Sumatra yang masih hidup di alam bebas.

"Orangutan menghabiskan 95 persen waktu mereka di pepohonan. Mereka berkelana melalui pohon, bersarang di pohon, dan mengumpulkan makanan di pohon. Semua diversitas genetik di dunia tidak dapat menyelamatkan mereka di alam liar jika habitat mereka dirusak," pungkas Locke.
»»  READMORE...

Heboh Cacing Naga Sepanjang 2,5 Meter



Jumat, 28 Januari 2011 |
Sriwijaya Post/Zaini Cacing sepanjang 2,5 meter ditemukan di Banyuasin, Sumatera Selatan.

BANYUASIN, KOMPAS.com - Warga di kawasan Tanjung Api-api, Banyuasin, Sumatera Selatan, dihebohkan dengan penemuan cacing nipah sepanjang 2,5 meter. Uniknya lagi, cacing itu punya dua taring besar di kepala.

Karena bentuknya yang unik, warga sekitar menyebut hewan melata itu sebagai cacing naga. Badan cacing naga seukuran jari warna merah ini, sedikit mirip lipan yang punya banyak kaki di sepanjang bagian bawah tubuh. Namun, terlihat dan terasa lebih lunak khas hewan mollusca.

Cacing ini ditemukan oleh Timan. War (26), putra Timan, mengatakan, cacing tersebut ditangkap dengan menggunakan besi yang dibentuk seperti garpu. "Saya tidak ikut karena takut," kata War, Kamis (27/1/2011).

Timan yang sehari-hari bekerja sebagai pencari cacing tak menyangka mendapat cacing naga sepanjang 2,5 meter.

Rosinta, mahasiswi pascasarjana Universitas Sriwijaya, Palembang yang sedang melakukan survei untuk thesis kajian lingkungan di pelabuhan fery/kargo Tanjung Api-api kaget melihat cacing ini. "Saya baru lihat ada cacing panjang seperti itu," kata Rosinta.

»»  READMORE...

Keamanan, Kendala Utama Komputasi Awan

Selasa, 25 Januari 2011


Perusahaan terkemuka dunia telah memindahkan pusat inovasi ke negara berkembang.

Perusahaan terkemuka dunia telah memindahkan pusat inovasi dan basis produksi ke negara berkembang. (ascendtraining.com)

VIVAnews - Meski berani mengeluarkan investasi besar-besaran untuk mengembangkan bisnis komputasi awan secara global, Fujitsu tampak belum terlalu berambisi untuk menawarkan jasa komputasi awan di pasar Indonesia pada tahun 2011.

Kekhawatiran pelanggan terhadap risiko keamanan disebut-sebut menjadi alasan mengapa komputasi awan sulit diadopsi perusahaan-perusahaan di Tanah Air.

Alasan itu didasarkan pada temuan terbaru Gartner. Lembaga riset independen itu memaparkan sekitar 70 persen perusahaan (dengan jumlah karyawan kurang dari 1.000 orang) belum mau mengadopsi layanan komputasi awan karena alasan keamanan.

“Keamanan menjadi faktor yang paling dominan. Selain itu ada beberapa kendala lain seperti belum terbiasanya aktivitas reporting dan auditing di komputasi awan, sampai kurangnya rasa yakin perusahaan jika jasa itu benar-benar dapat mereduksi biaya,” kata Achmad S. Sofwan, Presiden Direktur Fujitsu Indonesia, pada Fujitsu Media Gathering 2011 di Denpasar, Bali.

“Padahal, tren cloud computing nanti akan membuka kemungkinan munculnya konvergensi. Misalnya, konvergensi semua perangkat yang digunakan oleh user, berperan besar dalam pengelolaan fasilitas publik seperti air, listrik, lalu lintas, perbankan, melalui satu pintu. Ini akan memberikan value yang besar di sisi ekonomi,” ucap Achmad.

Sebagai informasi, di Indonesia, sektor telekomunikasi (telco) menyumbang pendapatan terbesar bagi Fujitsu. Beberapa operator seperti Telkom, Telkomsel, dan XL telah menjadi mitranya. Sektor telco disusul sektor pemerintahan dengan beberapa kantor Departemen, dan manufaktur, terutama perusahaan yang juga berasal dari Jepang.

“Akan tetapi, untuk jasa komputasi awan kami masih akan melihat acceptance pasarnya dulu. Di samping menunggu pasar sampai matang, kami juga akan melihat kesiapan regulasi. Memang selama ini teknologi cloud dikaitkan dengan UU ITE, tapi sampai saat ini belum ada instrumen hukum yang benar-benar jelas mengatur komputasi awan secara menyeluruh,” ucap Achmad.

Jika merujuk pada survei Boston Consulting Group, Indonesia memang bisa dibilang ketinggalan. Survei itu menunjukkan nilai saham perusahaan berbasis teknologi, media dan telekomunikasi dunia yang berbasis di negara berkembang meroket sepanjang 2010.

Laporan Boston Consulting menyebutkan, tujuh dari sepuluh pemain telekomunikasi global, lima dari sepuluh pemain top media dunia, dan empat dari sepuluh pemain top teknologi terbesar dunia, telah memindahkan basis produksinya di India, Taiwan, Meksiko, China, dan negara-negara berkembang lain. Negara-negara ini menjadi pusat inovasi karena sumber tenaga kerja yang murah.

Perusahaan di bidang telekomunikasi berusaha melakukan reorientasi strategi mereka untuk mencapai pertumbuhan yang cepat dari mobile data. Bagi perusahaan teknologi dan telekomunikasi, komputasi awan memegang janji pertumbuhan.

“Industri pelan-pelan akan migrasi ke cloud walaupun dengan private cloud terlebih dulu,” ucap Made Sudharma, Country Head Application Services Fujitsu Indonesia, pada kesempatan yang sama.

»»  READMORE...

»»  READMORE...

Lapan: Crop Circle Sleman Buatan Manusia


"Polanya tidak simetris, ada yang lebar, ada yang sempit. Jadi tidak beraturan."

Crop circle Sleman (VIVAnews.com)

VIVAnews - Tim peneliti dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional memastikan crop circle di Kecamatan Berbah, Sleman, Yogyakarta buatan manusia. Hasil penelitian Lapan ini tidak berbeda jauh dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional tak menemukan unsur radioaktif di sekitar lokasi pola berbentuk geometris itu.

"Melihat rebahnya padi sampai keakar-akarnya yang ketekan, kesimpulan dari yang kami lihat, kami yakin ini dilakukan oleh manusia," kata Kepala Pusat Pemanfaatan Sains dan Antariksa Lapan, Sri Kaloka Prabotosari di lokasi crop circle, Selasa 25 Januari 2011. Selain Sri Kaloka, Lapan juga menurunkan penelitinya, Nizam Ahmad.

Ada alasan mengapa, Kaloka sangat yakin crop circle itu buatan manusia. "Polanya tidak simetris, ada yang lebar, ada yang sempit. Jadi tidak beraturan," tegasnya.

Tidak hanya itu, hasil pengecekan di titik tengah, ditemukan adanya lubang dengan kedalaman sekitar 25 cm dengan diameter 4 cm. Kaloka menduga, lubang itu bekas tongkat atau pipa yang ditancapkan di tanah.

Bagaimana si pembuat bisa masuk ke titik tengah? Kaloka menjelaskan, ada kejanggalan-kejanggalan. Dia melihat ada jebakan-jebakan dari batang padi yang sengaja ditanamkan kembali. "Walaupun ada yang sudah ditutup, tapi waktu kami sibak, di bagian ujungnya kelihatan ada yang rebah-rebah (batang padi). Jadi ini menunjukkan adanya sebuah jalan," ujar dia.

"Demikian juga yang lain, kita menemukan rebahan-rebahan yang sama, walaupun di tengah-tengah tapi ada jalan masuk," tambahnya.

Belum lagi, ditemukan sebuah tongkat yang dipatok di lokasi, sehingga ada batang padi yang tidak bisa terebahkan karena terhalang patok tersebut. "Jadi tidak bisa menekan padinya," kata dia.

Sebelumnya Batan juga telah meneliti tanah di sekitar crop circle tersebut untuk dilihat kadar alfa dan betanya. Dari material yang diteliti, tidak ada kejadian abnormal. (sj)

»»  READMORE...

Pembuat 'Jejak UFO' Sleman Contek Youtube?


"Melihat rebahnya padi sampai keakar-akarnya, kami yakin ini buatan manusia."
Rabu, 26 Januari 2011
Crop Circle di persawahan Berbah, Sleman (VIVAnews.com)

VIVAnews - Tim peneliti dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional memastikan pola lingkaran simetris alias crop circle di Kecamatan Berbah, Sleman, Yogyakarta, adalah buatan manusia belaka. Hasil penelitian Lapan ini tidak berbeda jauh dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional yang tak menemukan unsur radioaktif di sekitar lokasi pola geometris yang itu.

"Melihat rebahnya padi sampai keakar-akarnya, kami yakin ini buatan manusia," kata Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan Sri Kaloka saat dihubungi VIVAnews.com, Selasa malam, 25 Januari 2011.

Bahkan, Kaloka yakin bila mereka merobohkan batang padi dengan papan. Cara ini persis dilakukan pada pembuatan crop circle di sekujur Inggris. "Ini persis seperti yang ditayangkan di Youtube," katanya.

Kaloka mengatakan, si pembuat 'jejak UFO' ini juga mengukur dengan menggunakan titik pusat, sama seperti pembuatan crop circle yang lain. Buktinya, mereka meninggalkan lubang dengan kedalaman sekitar 25 cm dengan diameter 4 cm. Kaloka menduga, lubang itu bekas tongkat atau pipa yang ditancapkan di tanah sebagai pusat lingkaran.

Belum lagi, ditemukan sebuah tongkat yang dipatok di lokasi, "Ini jelas menandakan mereka menggunakan cara-cara pembuatan crop circle yang sempat ramai di Inggris," katanya.

Sementara itu, alasan lingkaran itu bukan bekas benda asing, Kaloka mengatakan, pola garisnya tidak simetris, ada yang lebar, ada yang sempit. "Jadi tidak beraturan," katanya.

Kalau buatan manusia, bagaimana si pembuat bisa masuk ke titik tengah? Kaloka menjelaskan, ada kejanggalan-kejanggalan. Dia melihat ada jebakan-jebakan dari batang padi yang sengaja ditanamkan kembali.

"Walaupun ada yang sudah ditutup, tapi waktu kami sibak, di bagian ujungnya kelihatan," katanya. (hs)

»»  READMORE...

Aliran di Maros Yakini Tuhan di Atas Allah



Cara beribadah: diam bersemedi, bergoyang-goyang, dan meraung-raung. MUI bereaksi.

Ilustrasi perdukunan

VIVAnews - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maros, Sulawesi Selatan, prihatin dengan perkembangan aliran Ahad Soht di Dusun Laiya, Desa Mattajang, Kecamatan Cenrana. MUI mengkhawatirkan dampak yang bakal ditimbulkan aliran yang dipimpin Aha' Daeng Kulle ini.

Ketua MUI Maros, KH Sahabuddin Hamid, mengatakan aliran Ahad Soht telah berumur tiga bulan dan memiliki penganut sekitar 50 orang. "Jika tidak ditangani, maka ajarannya akan terus berkembang," kata Sahabuddin kepada VIVAnews.com.

Sahabuddin menyatakan Ahad Soht adalah sesat dan sudah jauh melenceng dari syariat Islam. Menurut dia, ibadah kelompok ini sangat janggal, seperti membaca Al Fatihah secara tidak lengkap dan bercampur bahasa Makassar.

Kejanggalan lain, cara beribadah mereka yang diam bersemedi, bergoyang-goyang, dan meraung-raung. Aliran ini juga hanya mewajibkan dua kali salat, yakni dzuhur dan asar.

Yang dinilai paling menyimpang oleh Sahabuddin, Ahad Soht mengajarkan masih ada Tuhan di atas Allah dan melarang jemaahnya membaca Alquran. "Ini sudah sangat kelewatan,” ujar Sahabuddin, geram.

Karena itu, MUI meminta Pemerintah Kabupaten Maros dan Kepolisian Resor Maros untuk segera turun tangan, karena aliran ini dinilai telah meresahkan warga. Sahabuddin juga menghimbau Daeng Kulle agar tidak menyebarluaskan ajarannya. “Atas nama MUI Maros, saya meminta kepada Daeng Kulle untuk menghentikan penyebaran Ahad Soht.”

Desa Laiya terletak di pelosok Kabupaten Maros, arah menuju Kabupaten Bone. Untuk sampai ke daerah itu, paling tidak perlu menempuh sekitar empat jam. Dua jam berkendaraan dari Kota Kabupaten Maros, dan dilanjutkan berjalan kaki sekitar dua jam lagi. Orang yang ingin menuju kampung itu harus menyusuri bukit terjal yang berliku. (Laporan: Rahmat Zeena, Makassar | kd)

»»  READMORE...

Ponsel Android Akan Dikirim ke Luar Angkasa


Jika smartphone bisa bekerja di luar angkasa, akan ada banyak teknologi baru.
Rabu, 26 Januari 2011
STRaND-1, satelit mungil yang dibuat dari komponen ponsel Android. (space.com)

VIVAnews - Peneliti asal University of Surrey, Inggris, bekerjasama dengan Surrey Satellite Technology Ltd, sebuah perusahaan pembuat satelit berusaha mengembangkan satelit mini yang disebut STRaND-1 (Surrey Training Research and Nanosatellite Demonstrator). Ini satelit mini yang menggunakan komponen yang umum dipasang di smartphone.

“Jika smartphone terbukti bisa bekerja di luar angkasa, maka akan terbuka jalan terhadap hadirnya banyak teknologi baru,” kata Chris Bridges, ketua tim peneliti STRaND-1, seperti diktip dari Space, 26 Januari 2011.

Bagi banyak orang atau perusahaan bergerak di bidang-bidang yang terkait angkasa luar, kata Bridges, teknologi ini memungkinkan mereka untuk tetap berkomunikasi dengan biaya yang lebih terjangkau.

Menurut para peneliti, dengan bobot kurang dari empat kilogram, harga komponen-komponen smartphone itu kurang dari US$476 atau Rp4,28 juta. Adapun ongkos pembuatannya menjadi satelit lebih murah dari harga sebuah mobil.

“Seluruh proyek, termasuk biaya produksi dan peluncurannya ke luar angkasa nantinya, diperkirakan ada di bawah US$397 ribu atau Rp3,5 miliar,” ucap Bridges.

Tim pengembang STRaND-1 menyebutkan, smartphone cocok untuk teknologi satelit karena ia mendukung GPS, kamera video, sensor dan WiFi. “Ponsel luar angkasa” itu akan menggunakan sistem operasi Android, namun peneliti tidak mengungkapkan komponen milik ponsel apa yang mereka gunakan di satelit STRaND-1.

Dari sisi software, aplikasi penerbangan telah diinstalasikan di telepon itu untuk memungkinkannya mengawasi navigasi dan sistem kontrol, bahkan dorongan plasma saat ia dilontarkan ke luar angkasa.

Meski demikian, ponsel Android itu masih tetap perlu dimodifikasi. Pasalnya, ponsel yang ada saat ini tidak didesain untuk dikirim ke luar angkasa. Peneliti masih harus banyak melakukan uji coba fungsionalitas sampai ponsel bisa dipakai di luar angkasa. (kd)

»»  READMORE...

Peneliti Bikin Ayam Tak Sebarkan Flu Burung


Ayam yang dimodifikasi ini memang tetap bisa terinfeksi flu burung namun tidak menularkan.

Ayam yang dimodifikasi ini memang tetap bisa terinfeksi flu burung namun tidak menularkan. (infectious-bronchitis.com)

VIVAnews - Sekelompok peneliti asal University of Cambridge dan The University of Edinburgh, Inggris yang mendapat suntikan dana dari pemerintah berhasil menemukan cara agar ayam tidak menularkan flu burung ke hewan lain dan manusia yang memeliharanya.

Caranya, peneliti memasukkan gen yang mampu memblokir flu burung agar tidak mereplikasi diri. Ayam yang dimodifikasi ini memang tetap bisa terinfeksi flu burung, akan tetapi sel mereka tidak memproduksi kopi virus flu. Sehingga, ayam yang ada di dekatnya tidak terserang.

Penemuan tersebut, yang dilaporkan dalam jurnal Science, disebutkan berhasil mengatasi masalah terbesar baik bagi para peternak unggas ataupun petugas kesehatan masyarakat yang khawatir bahwa ayam bisa menjadi sumber virus flu yang bisa menularkan pada manusia.

“Modifikasi genetik yang kami temukan ini merupakan langkah pertama yang signifikan untuk mengembangkan ayam yang sepenuhnya kebal terhadap flu burung,” kata Laurence Tiley, profesor dari Department of Veterinary Medicine University of Cambridge, seperti dikutip dari Medindia, 21 Januari 2011.

Selain itu, kata Tiley, penemuan ini juga akan membantu meningkatkan kesehatan unggas rumah tangga dan mencegah penyebaran epidemi flu burung di antara populasi manusia.

Meski menarik, masalah belum terpecahkan sepenuhnya. “Uji coba selama bertahun-tahun masih diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada bahaya tersembunyi dari modifikasi genetik seperti ini,” kata Tiley. “Selain itu, masih banyak tugas kehumasan untuk membujuk lembaga pemerintah dan konsumen agar menerima ayam yang telah dimodifikasi secara genetik ini,” ucapnya.

Saat ini, kata Tiley, ayam-ayam yang sudah mereka modifikasi ini hanyalah ditujukan untuk penelitian, bukan untuk dimakan oleh manusia.

»»  READMORE...

Ditemukan, Dinosaurus Berjari Satu


Kemungkinan jari lain lenyap karena tidak aktif digunakan lalu berevolusi.
Rabu, 26 Januari 2011
Linhenykus monodactylus, dinosaurus dengan satu jari. (physorg.com)

VIVAnews - Sebuah spesies dinosaurus baru ditemukan di kawasan Linhe, China. Hewan ini, diberi nama linhenykus monodactylus yang merupakan spesies dinosaurus pertama dengan satu jari di kedua tangannya.

Menurut tim palaeontologist internasional yang menemukannya, dinosaurus ini merupakan Alvarezsauroidea, dinosaurus karnivora yang merupakan cabang dari kelompok Theropoda.

Seperti diketahui, Theropoda merupakan nenek moyang burung modern saat ini dan juga dinosaurus terpopuler seperti Tyrannosaurus dan Velociraptor.

Linhenykus sendiri ditemukan tersimpan dalam bebatuan di kawasan perbatasan antara Mongolia dan China. Diperkirakan, fosil ini berusia 84 sampai 75 juta tahun lalu.

Dari fosil yang ditemukan, Linhenykus kemungkinan besar hanya memiliki tinggi hingga dua kaki atau sekitar 60 centimeter dengan bobot seberat burung beo.

Theropod ini tidak lazim karena hanya memiliki satu cakar di kedua tangannya,” kata Michael Pittman, peneliti dari Department of Earth Sciences University College London, seperti dikutip dari Physorg, 26 Januari 2011.

Kemungkinan, kata Pittman, cakar ini digunakan untuk menggali dan menemukan sarang serangga.

“Satu cakar di setiap tangan membuat spesies ini menjadi satu-satunya spesies dinosaurus yang hanya memiliki satu jari,” kata Pittman. “Ini juga menegaskan luasnya evolusi yang terjadi di berbagai theropod,” ucapnya.

Pittman menyebutkan, theropod non avian (yang tidak terbang) mulai dengan lima buah jari dan kemudian berevolusi menjadi hanya punya tiga jari di setiap tangannya.

“Tyrannosaurus merupakan pengecualian karena ia punya dua jari,” kata Pittman. “Akan tetapi, satu buah jari yang dimiliki Linhenykus menunjukkan bahwa modifikasi tangan pada theropod merupakan evolusi yang sangat kompleks dan ekstensif,” ucapnya.

Alasan hilangnya dua jari lain pada Linhenykus belum diketahui. Akan tetapi, kemungkinan jari tersebut lenyap karena jari-jari itu tidak lagi aktif digunakan dan secara alami berevolusi menjadi hilang. Hal serupa yang terjadi pada spesies ikan paus dan ular yang kehilangan kakinya selama evolusi berlangsung. (umi)

»»  READMORE...

CEO Google Mundur

Kamis, 20 Januari 2011


Larry Page, salah satu pendiri Google, akan menggantikan posisi Schmidt sebagai CEO.
Jum'at, 21 Januari 2011
Eric Schmidt, mantan Chief Executive Google (bloomberg)

VIVAnews - Eric Schmidt, yang bergabung dengan Google sejak tahun 2001, resmi mengundurkan diri sebagai CEO (chief executive officer) di raksasa perusahaan internet asal Mountain, California itu.

Larry Page, salah satu pendiri Google, akan menggantikan posisi Schmidt sebagai CEO. Ia tengah mempersiapkan diri untuk memimpin Google ke era baru dari mobile dan komputasi awan.

“Ketika saya bergabung dengan Google di tahun 2001, saya tidak pernah membayangkan, bahkan dalam mimpi terliar saya, kami akan sejauh ini, bahkan sampai titik ini. Seluruh unit bisnis kami -layar, Android, YouTube, dan Chrome- di atas angin,” tulis Schmidt dalam blog resmi Google, Jumat 21 Januari 2011.

Schmidt optimis, prospek ke depan masih sangat cerah.

“Sepertinya, Google akan terus tumbuh. Dan, untuk mengelola perusahaan ini akan jauh lebih sulit. Jadi Larry, Sergey, dan saya sejak lama telah membicarakan tentang bagaimana cara terbaik untuk menyederhanakan struktur manajemen perusahaan dan selama liburan (akhir tahun) kami memutuskan bahwa sekaranglah waktu yang tepat untuk membuat beberapa perubahan,” ucapnya.

Ke depan, Larry bertanggung jawab dalam hal pengembangan produk dan strategi teknologi. Sedangkan Sergey akan fokus pada proyek-proyek strategis. Lantas kemana perginya Schmidt?

Mantan CEO itu diperkirakan akan tetap berada di lingkungan Google sebagai Executive Chairman dan menghabiskan waktunya dengan perjanjian, kemitraan, hubungan pelanggan dan mitra bisnis yang lebih luas, dan menjangkau pemerintah.

»»  READMORE...

WikiLeaks: AS Andalkan Blogger Indonesia

Selasa, 18 Januari 2011


Komunitas internet di Indonesia telah jadi kekuatan politik yang kuat bagi reformasi.

Seorang pengguna internet terlihat mengunjungi laman Facebook (AP Photo/Binsar Bakkara)

VIVAnews - Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta mengandalkan laman-laman sosial media dan para blogger lokal untuk mempromosikan kepentingan Washington di Indonesia. Bagi AS, komunitas internet Indonesia terus tumbuh dan telah menjadi "kekuatan politik yang kuat bagi reformasi."

Demikian salah satu memo diplomatik Kedubes AS di Jakarta. Laporan untuk Departemen Luar Negeri AS di Washington itu bocor ke pengelola laman WikiLeaks dan dimuat di laman harian The Guardian, Selasa 18 Januari 2011.

Dalam laporan itu, Kedubes AS ingin mengajukan anggaran sesegera mungkin untuk mendanai promosi kunjungan Presiden Barack Obama ke Indonesia melalui perangkat jaringan sosial dan media baru. Kunjungan Obama saat itu dijadwalkan akhir Maret 2010, yang akhirnya ditunda menjadi November 2010.

Dalam memo itu, Kedubes di Jakarta melaporkan bahwa mereka sudah menjadi kantor misi diplomatik AS yang memiliki jumlah penggemar paling besar di laman Facebook. Saat itu, jumlah fans Kedubes AS di Facebook sudah mencapai hampir 50.000.

Kedubes di Jakarta juga mengklaim sebagai salah satu kantor diplomatik AS yang terdepan dalam menggunakan Twitter, YouTube, dan melibatkan para bloger lokal untuk mempromosikan pesan-pesan dan informasi pemerintah AS. "Posisi unik itulah yang kami manfaatkan untuk menyampaikan topik-topik dan tema-tema penting untuk mendukung kunjungan Presiden Obama," demikian laporan Kedubes AS.

Maka, saat itu, Kedubes AS meminta anggaran US$100.000 untuk mengoptimalkan aktivitas mereka di laman-laman jejaring sosial, seperti mendongkrak jumlah fans menjadi satu juta orang, dan ini bisa disanggupi dalam jangka 30 hari.

Kedubes AS di Jakarta, menurut memo yang bocor itu, menilai bahwa komunitas internet di Indonesia terus berkembang, bahkan baru-baru ini telah menjadi kekuatan politik yang kuat bagi reformasi di negeri itu. "Sekitar 10 persen dari total populasi mampu memiliki akses internet, setidaknya setiap bulan. Ini mewakili lebih dari 25 juta orang, hampir setengah dari mereka terhubung di Facebook," tulis memo itu.

Indonesia diakui sebagai pasar ketujuh terbesar di Facebook dan ini terus berkembang. Memo tersebut juga menjabarkan bagaimana Kedubes AS di Jakarta menerapkan cara-cara untuk mempromosikan kunjungan Obama saat itu. (umi)

»»  READMORE...

Pagar Perbatasan AS-Meksiko Mudah Dipanjat


Pagar untuk mencegah pelintas ilegal dari Meksiko itu memakan biaya US$4 juta

Dua perempuan memanjat pagar perbatasan AS - Meksiko (YouTube)

VIVAnews - Anggaran jutaan dolar dari pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk membangun pagar di sepanjang perbatasan AS-Meksiko dinilai sebagian kalangan sudah berlebihan. Terbentang puluhan kilometer, pagar itu tidak efektif mencegah pelintas ilegal dari Meksiko karena bisa dipanjat dengan mudah dalam hitungan detik, bahkan oleh perempuan sekalipun.

Ini terlihat dalam cuplikan suatu video yang disebarkan di laman YouTube, yang dipantau oleh stasiun televisi Fox News, Selasa 18 Januari 2011. Video itu dibuat awal Desember tahun lalu dan telah dilihat oleh lebih dari 400.000 orang.

Pembuat video, Roy Germano, ingin menunjukkan bahwa pagar perbatasan, yang memakan biaya hingga US$4 juta (sekitar Rp36 miliar) per mil, dapat dengan mudah dipanjat.

Video itu memperlihatkan dua orang perempuan adu cepat memanjat pagar perbatasan setinggi enam meter. Wanita pertama memenangkan perlombaan dengan memanjat dalam waktu hanya 18 detik, hanya terpaut dua detik dari wanita kedua. Hal ini menunjukkan bahwa pagar jutaan dolar tidak didesain dengan baik.

“Uang dalam jumlah besar dikeluarkan untuk pagar ini, dan kita tidak melihat perkembangan apapun. Yang diperlukan di perbatasan adalah kombinasi predator berteknologi tinggi, tambahan petugas, dan pagar berlapis dua,” ujar pengacara imigran di negara bagian Houston, Cesar Espinosa.
»»  READMORE...

Militer Inggris Rancang Tank Tembus Pandang


Teknologi yang digunakan memungkinkan tank menyatu dengan lingkungan. Seperti cumi-cumi.

Tank tembus pandang rancangan BAE System (BAE Systems)

VIVAnews -- Perang di masa depan bakal makin menantang. Tak hanya senjata yang makin mematikan, perkembangan teknologi militer membuat apa yang dulu dianggap tak mungkin, jadi nyata.

Tank lapis baja dan pesawat tembus pandang, bahkan mungkin tentara tak kasat mata, segera dikirim ke medan perang.

Perusahaan senjata Inggris, BAE System saat ini sedang mengembangkan kendaraan perang dengan menggunakan teknologi khusus yang disebut "e-camouflage" yang akan menyebarkan semacam 'tinta elektronik' untuk membuatnya tak terlihat.

Bagaimana cara kerjanya? Seperti dimuat situs Telegraph, Rabu 19 Januari 2011, sensor elektronik canggih yang dilekatkan pada lambung tank akan memproyeksikan gambar dari lingkungan sekitar di bagian luar kendaraan.

Kamuflase elektronik ini memungkinkan kendaraan perang menyatu dengan lingkungan sekitar, seperti cumi-cumi yang menggunakan tintanya sebagai kedok.

Tak seperti kamuflase konvensional, gambar pada lambung akan menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah, menjamin bahwa kendaraan selalu dalam kondisi menyamar.

BAE System bekerja sama dengan perusahaan Swedia yang tidak disebutkan namanya yang mencipyakan teknologi serupa ke layar e-ink di pembaca buku digital seperti Amazon Kindle dan Sony Reader.

BAE mengharapkan teknologi baru ini akan bisa digunakan digunakan di medan perang di selatan Afghanistan dan lokasi konflik di masa depan, setidaknya lima tahun mendatang.

Prototipe kendaraan ini akan dibuat dalam waktu empat tahun dan akan menjalani eksperimen operasional pada 2013.

Tank tembus pandang ini relatif ringan yakin memiliki berat 30 ton, berbahan bakar listrik. Meski demikian ia tak tak kalah tangguh dari tank lain yang saat ini berada di garis depan pertempuran.

Bentuknya yang lebih kecil juga untuk penghematan bahan bakar. Bandingkan dengan tank yang digunakan Inggris saat ini, Challenger 2, beratnya 62,5 ton, dan dijalankan dengan mesin diesel 1.200 hp V12.

Menciptakan kendaraan yang tak tergantung bahan bakar punya arti penting. Selain mahal, saat ini, bahan bakar yang digunakan oleh pasukan NATO dibawa ke medan perang dengan cara konvoi melalui jalanan yang sering jadi sasaran militan.

Konsep kendaraan tembus pandang dikembangkan sebagai bagian dari program Future Protected Vehicle, yang diyakini akan mengubah cara berperang di masa depan.

Program ini terdiri dari tujuh kendaraan militer berbeda, berawak atau tanpa awak, yang dilengkapi senjata, baik mematikan maupun tak mematikan.

Kendaraan tak berawak atau robot medan perang ditujukan untuk melakukan misi berbahaya di daerah musuh, membersihkan ladang ranjau, menyelamatkan tentara yang terluka di tengah peperangan.

Para ilmuwan juga sedang mengembangkan integrasi biometrik dengan algoritma canggih yang berguna mendeteksi potensi ancaman dari pembom bunuh diri dengan menganalisa perilaku yang mencurigakan dalam kelompok atau perorangan.

Pemindai elektronik akan mencari perilaku yang mencurigakan, pakaian yang tidak pantas, atau individu pada daftar. Caranya, melalui identifikasi wajah atau iris mata.

»»  READMORE...

Romawi Runtuh Akibat Perubahan Iklim?


Periode kering dan panas terjadi di tengah kekacauan politik.

Puing-puing Menara Romawi (Roman Tower), di Babilon, Kairo, Mesir (Antara/ Ismar Patrizki)

VIVAnews - Sejarah tertulis tentang runtuhnya kekaisaran Romawi cukup beragam. Ada yang mengatakan imperium raksasa Eropa itu runtuh karena Kaisar Valens kalah pada pertempuran Adrianople pada tahun 378.

Ada pula yang menganggap kematian Theodosius I, kaisar terakhir, sebagai akhir dari Kekaisaran Romawi yang tunggal. Sebab, sejak saat itu, kekuasaannya dibagi pada dua anaknya, Arcadius dan Honorius.

Tapi sebuah penelitian ilmiah berkata lain. Sejumlah peneliti mempelajari lingkaran pohon untuk menguak dampak ketidakstabilan pola iklim. Temuannya cukup mengejutkan. Sejumlah rahasia masa silam justru terkuak, termasuk runtuhnya Kekaisaran Romawi.

Para peneliti menemukan periode hangat, dan cuaca basah diasosiasikan dengan kesejahteraan. Sementara periode kering, dan kondisi semacamnya selalu terjadi di tengah kekacauan politik, seperti runtuhnya Romawi dan Perang 30 Tahun.

Peneliti merekonstruksikan sejarah iklim musim panas Eropa pada 2.500 tahun silam, dengan menggunakan artefak kayu yang diobservasi. Hasil penelitian mereka didasarkan pada pengukuran lingkaran pohon dari sub-fosil, ornamen arkeologi, dan sampel pohon hidup di wilayah Jerman, Prancis, Italia, dan Austria.

"Peningkatan aktivitas perubahan iklim dalam kurun tahun 250-600 Masehi bertepatan runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat, dan masa gejolak migrasi besar-besaran," kata peneliti dalam website jurnal Science, yang dikutip VIVAnews dari Telegraph, Rabu 19 Januari 2011.

"Masa kering di abad ketiga bertepatan dengan masa krisis dalam tubuh Kekaisaran Romawi Barat, ditandai dengan invasi barbar, kekacauan politik, dan dislokasi ekonomi di beberapa propinsi Gaul," tulis peneliti.

Buntgen, salah satu peneliti, berharap jika temuan ini dapat menjadi peringatan bagi penduduk dunia agar lebih waspada terhadap model perubahan iklim yang bisa mempengaruhi hubungan sosial.

"Hasil kami akan mengingatkan kita semua agar lebih waspada sekaligus menyadarkan kita bahwa peradaban modern tidak imun dari perubahan iklim," kata Buntgen.

»»  READMORE...

Otak Ikan Cere Sama Pintar dengan Manusia


Pada pengujian, mahasiswa punya kemampuan numerik yang kurang lebih sama dengan ikan Cere.

Mosquitofish, atau ikan Gupi, atau ikan Cere (nationalgeographic.com)

VIVAnews - Di Indonesia, Mosquitofish sering disebut dengan ikan Gupi, ikan Seribu, atau ikan Cere. Ikan air tawar ini memakan larva nyamuk dan sangat sosial dalam hidupnya. Saat mereka sedang sendirian, prioritas pertama yang ada di pikirannya adalah menemukan ikan Cere lain.

Dari penelitian terakhir, dalam sebuah eksperimen di lab ternyata ikan itu bisa ‘menghitung’ dan membedakan kuantitas numerik. Tidak hanya jumlah yang kecil misalnya 4 dan 8, tetapi ikan itu juga bisa membedakan antara kuantitas besar seperti 100 dan 200.

“Anda tentu tidak berharap bisa menemukan hal yang menarik semacam ini saat berurusan dengan hewan seperti ikan,” kata Christian Agrillo, ketua tim peneliti dari University of Padova, Italia, seperti dikutip dari NationalGeographic, 9 Januari 2010. “Ini sangat luar biasa,” ucapnya.

Namun, kata Agrillo, kemampuan numerik ini juga berkurang saat rasio antara kedua angka diubah. Efek ini juga terjadi di antara manusia yang disurvey.

Pada eksperimen, seekor ikan ditempatkan pada penampungan. Ia diminta memilih satu di antara dua pintu yang diberi gambar geometrik. Misalnya, pintu A diberi empat gambar geometri, sementara pintu B diberi delapan gambar. Pintu-pintu ini nantinya mengarah ke tempat di mana kelompok ikan-ikan Cere lain berada.

Pada uji awal, ikan tidak tahu harus pergi ke mana dan mereka memilih secara acak. Akan tetapi, sejalan dengan waktu, ikan itu mulai memilih pintu yang tepat. Peneliti kemudian menggunakan lebih banyak gambar di pintu.

“Cukup menarik, sebagian ikan yang diteliti tampak terkejut saat angkanya diubah menjadi ratusan. Mereka berenang ke dalam pintu lalu melihat pada gambar itu seperti layaknya sedang mencoba memahami sesuatu,” kata Agrillo. “Namun, setelah beberapa saat, mereka mulai berhasil menjawab tantangan itu,” ucapnya.

Saat peneliti mengubah jumlah gambar di pintu, diketahui bahwa saat gambar di kedua pintu memiliki jumlah yang makin serupa, tingkat keberhasilan ikan itu dalam menemukan jalan ke kelompok yang tepat semakin menurun.

Sebagai contoh, saat rasio gambar adalah 1 banding 2 (misalnya 8 banding 16) atau 2 banding 3 (8 banding 12), ikan lebih mampu memilih pintu yang tepat. Akan tetapi, ketika rasio diubah menjadi 3 banding 4 (misalnya 9 banding 12), mereka tidak menunjukkan bahwa mereka bisa membedakan perbedaan di antara kedua jumlah itu.

Peneliti kemudian melakukan uji coba yang sama pada manusia. Sebanyak 25 orang mahasiswa diminta melakukan tes yang serupa dengan ujian yang diberikan pada ikan.

Pada percobaan, mahasiswa diminta menentukan perbedaan antara jumlah yang besar dalam waktu dua detik agar tidak cukup waktu untuk menghitung jumlah gambar-gambar geometrik yang ada di pintu.

Meski secara umum manusia lebih akurat dibanding ikan Cere, ternyata kemampuan untuk menilai perbedaan jumlah menurun saat rasio perbandingan angkanya diubah dari 2 banding 3 menjadi 3 banding 4.

Menurut Agrillo dan timnya, hasil ini menambah bukti bahwa manusia, ikan, dan vertebrata lain memiliki kemampuan yang sama dalam memproses angka meskipun manusia memiliki kemampuan yang jauh lebih baik.

»»  READMORE...

Bahaya Wabah Jamur Bagi Hewan dan Manusia



Secara total, jumlah kematian akibat jamur mencapai jutaan hewan liar.

Kelelawar yang tewas akibat sindrom hidung putih (discovermagazine.com)

VIVAnews - Saat melakukan survey semesteran terhadap populasi kelelawar, Al Hicks, peneliti spesialis kehidupan liar dari New York State Department of Environmental Conservation dan timnya menemukan kematian massal di sebuah gua, di kawasan Albany, New York.

Padahal, di gua yang sama, dua tahun lalu terdapat koloni besar kelelawar yang terus berkembang. Ketika disurvey, ribuan kelelawar ditemukan mati di lantai gua. Tubuh mereka diliputi bintik-bintik putih yang mencurigakan. Khususnya di sekitar hidung.

“Kami belum pernah mendengar hal seperti ini,” kata Hicks, seperti dikutip dari Discovermagazine, 11 Januari 2010. “Kelelawar kini menjadi hewan lain yang mengalami penurunan populasi yang mendadak dan misterius,” ucapnya.

Pengamat kelelawar lain yang melihat korban di gua tersebut juga terkesima. Di kurun waktu yang sama, beberapa pemelihara lebah juga melaporkan menghilangnya koloni hewan tersebut.

Tahun 2004 lalu, International Union for the Conservation of Nature (IUCN) menyatakan, sepertiga spesies amphibi di dunia terancam punah. Penelitian lebih lanjut juga menemukan bahwa dari 17 spesies ular di tiga benua di dunia, diketahui bahwa 11 di antaranya mengalami penurunan populasi secara pesat.

Banyak hal yang diperkirakan menjadi faktor penyebabnya, mulai dari kehilangan habitat, polusi, sampai pemanasan global. Akan tetapi, sama seperti hewan lain dan kelelawar, penyakit tertentu diduga kuat sebagai penyebab utamanya.

Bintik putih pada kelelawar menjadi petunjuk awal. Setelah mengirim beberapa bangkai ke sejumlah lab di Amerika Serikat, David Blehert, mikrobiolog dari National Wildlife Health Center menemukan bahwa Geomyces destructans, sebangsa jamur yang umumnya hanya memakan bangkai kini telah menyerang makhluk hidup.

“Jamur ini tak mampu mengenali perbedaan antara bangkai dan makhluk hidup,” kata Blehert. “Saat kelelawar istirahat, suhu tubuh mereka anjlok dan kemudian jamur itu mulai memakannya,” sebutnya.

Hasil penelitian ini menjelaskan temuan Hicks mengapa hanya kelelawar yang istirahat saja yang diserang. Kelelawar yang tetap terjaga tidak terkena dampak sindrom hidung putih tersebut. Jamur ini hadir di mana kematian hewan akibat sindrom hidung putih terjadi dan penyebarannya terus meluas.

Secara total, jumlah kematian akibat jamur telah mencapai jutaan hewan. Menurut US Fish and Wildlife Service, sindrom hidung putih merupakan krisis kesehatan terparah yang pernah tercatat yang menimpa kehidupan liar.

Masalah utama yang dihadapi kelelawar adalah, berhubung para betina hanya melahirkan satu anak setiap tahun, populasinya akan terancam dalam beberapa waktu ke depan.

Masalah yang dihadapi manusia, jika jumlah populasi kelelawar liar anjlok, maka spesies lain akan meraih keuntungan. Sebagai informasi, seekor kelelawar dapat mengonsumsi hingga 600 ekor nyamuk per jam. Jika populasi kelelawar menyusut dan nyamuk membludak, masalah akan timbul bagi manusia.

Kini para pengamat lingkungan hidup sedang berusaha mengidentifikasi dan memahami lebih lanjut seputar patogen tersebut dan menguji coba sejumlah cara untuk melindungi hewan-hewan liar yang masih sehat. (sj)

»»  READMORE...

Lebah Pakai Matahari untuk Bangkitkan Listrik


Meski mampu menghasilkan energi dari Matahari, sumber energi utamanya tetap makanan.
Rabu, 19 Januari 2011
Lebah oriental mampu memproduksi listrik dari sinar matahari. (nationalgeographic.com)

VIVAnews - Para ilmuwan sudah mengetahui bahwa oriental hornet, atau lebah oriental untuk alasan yang tidak diketahui, mampu memproduksi listrik di dalam kerangka tubuhnya. Akan tetapi, Marian Plotkin, peneliti dari Tel-Aviv University memutuskan untuk meneliti lebih lanjut.

Bersama timnya, Plotkin mencari tahu bagaimana lebah bisa memproduksi listrik. Setelah melakukan penelitian, ternyata diketahui bahwa pigmen pada jaringan kuning lebah mampu menangkap cahaya. Setelah itu, oleh jaringan coklat, cahaya itu diubah menjadi listrik.

Sebagai informasi, jaringan coklat milik lebah mengandung melanin, pigmen yang melindungi sel kulit manusia dari penyerapan sinar ultraviolet yang berpotensi berbahaya.

Meski begitu, Plotkin menyebutkan, untuk apa listrik itu digunakan masih belum diketahui.

Dari penelitian itu, diketahui juga bahwa sel pada lebah hanya mampu menghasilkan energi dengan efisiensi hanya 0,335 persen. Sebagai gambaran, pembangkit listrik tenaga Matahari buatan manusia saat ini mampu menghasilkan energi dengan efisiensi 10 sampai 11 persen.

“Lebah masih mendapatkan mayoritas energinya dari makanan yang ia makan,” kata Plotkin, seperti dikutip dari National Geographic, 18 Januari 2011. “Meski begitu, kemampuan membangkitkan listrik itulah yang menjadi inti penelitian ini,” ucapnya.

Alasannya, kata Plotkin, kita sudah mengetahui bahwa tanaman dan bakteria memanfaatkan cahaya matahari sebagai sumber energi. “Akan tetapi, pemanfaatan matahari sebagai sumber energi pada hewan belum pernah diketahui,” ucapnya. (umi)

»»  READMORE...

Ikan Hiu Tak Bisa Bedakan Warna

Ke depannya, peneliti bisa mengembangkan perlengkapan renang yang sulit dilihat hiu.
Rabu, 19 Januari 2011
Ikan hiu hanya mampu menangkap warna hijau (Corbis)

VIVAnews - Menurut sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh peneliti dari University of Western Australia, diketahui bahwa ikan hiu tidak bisa membedakan warna. Buta warna pada ikan hiu ini bisa membawa manfaat bagi perenang, peselancar, dan bahkan ikan hiu itu sendiri.

Menggunakan teknik yang disebut Micro-spectrophotometry, sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Nathan Scott Hart melihat ke sel retina milik 17 spesies hiu yang ada di perairan Queensland dan Australia Barat.

Pada seluruh 17 spesies, peneliti menemukan, sel penerima cahaya yang paling umum digunakan adalah ‘rod cell’ yang sangat sensitif terhadap cahaya dan memungkinkan hiu melihat dalam gelap. Namun demikian, dengan sel itu hiu tidak bisa membedakan warna.

Selain itu, hiu juga tidak memiliki cukup banyak cone cell yang mampu merespon secara langsung terhadap cahaya pada panjang gelombang tertentu. Sebagai gambaran, pada mata manusia, berbagai macam cone cell tersedia untuk membedakan warna-warna yang ditangkap mata.

Pada 10 dari 17 spesies hiu yang diteliti, tidak ada cone cell yang ditemukan. Hanya 7 spesies hiu yang punya cone cell, sayangnya semuanya hanyalah tipe tunggal, yang hanya sensitif terhadap panjang gelombang sekitar 530 nanometer, yang merupakan panjang gelombang untuk warna hijau.

“Dengan sistem retina ini berarti hiu mampu membedakan misalnya antara abu-abu dan abu-abu yang lebih gelap,” kata Scott Hart, seperti dikutip dari ScienceDaily, 19 Januari 2011. “Namun demikian, kemungkinan besar, ia tidak bisa membedakan abu-abu dengan warna lain,” ucapnya.

Manfaat penemuan ini adalah, dengan memanfaatkan kondisi buta warna ikan hiu, peneliti bisa mengembangkan perlengkapan renang yang bisa menurunkan peluang hiu mendeteksi manusia.

“Kita bisa mendesain alat pancing, pakaian renang, dan perlengkapan selancar yang memiliki kontras visual yang lebih rendah bagi ikan hiu,” kata Scott Hart. “Dengan demikian, perlengkapan itu menjadi kurang ‘menarik perhatian’ mata ikan hiu,” ucapnya. (hs)

»»  READMORE...

Lintah Darat Ancam Kehidupan Laut?


Ia lahir di perairan darat, migrasi ke laut, dan kembali ke darat untuk beranak dan mati.
Rabu, 19 Januari 2011,
Petromyzon marinus, sea lamprey, belut laut atau lintah yang menghisap darah ikan. (thinkquest.org)

VIVAnews - Sejumlah peneliti asal Kanada yang mempelajari kehidupan ikan paus mencoba membuktikan teori bahwa belut laut yang menempel di tubuh ikan paus hanya sekadar untuk menumpang adalah salah.

Sea lamprey atau Petromyzon marinus (nama belut laut itu), sering terlihat menempel di tubuh ikan paus. Belut ini memiliki mulut serupa corong yang penuh dengan gigi dan lidah seperti silet.

Dari beberapa penampakan, belut itu terlihat menempel di ikan paus bungkuk di kawasan samudera Pasifik. Adapun di kawasan utara Atlantik, ia sering terlihat menempel di paus sikat.

Berdasarkan penampakan yang jarang terjadi itu, beberapa ilmuwan berteori bahwa sea lamprey mencari makan di kulit ikan paus. Sebagian ilmuwan lain berpendapat bahwa sea lamprey menggigit ikan paus agar mereka bisa diantarkan ke tempat-tempat yang jauh yang terpisahkan oleh samudera.

Akan tetapi, setelah diteliti di muara St Lawrence, di mana danau Great Lake bertemu dengan samudera Atlantik di kawasan timur Kanada, peneliti akhirnya mendapatkan jawabannya.

“Lamprey yang menempel ke ikan paus menggigit jauh ke dalam kulit untuk menghisap darah, tidak hanya sekadarn menumpang perjalanan,” kata Ursula Tscherter, Project Director Foundation for Marine Environment Research, seperti dikutip dari BBC, 19 Januari 2010.

Tscherter menyebutkan, banyaknya pemunculan ikan paus minke di kawasan muara St Lawrence memungkinkan penelitian ini dilakukan. “Padahal sebelumnya, menempelnya lintah di tubuh spesies ikan paus ini tidak banyak diketahui,” ucap Tscherter.

Peneliti kemudian mengambil foto saat tubuh ikan paus terlihat, sebelum dan sesudah ditempeli lintah tersebut.

Dari foto-foto yang didapat, terlihat bahwa di tempat yang pernah ditempeli oleh belut itu terdapat luka dan mengeluarkan darah. “Ini merupakan bukti pertama bahwa parasit itu makan dari darah ikan paus,” ucap Tscherter.

Petromyzon marinus, atau sering kali disebut juga sebagai ikan vampir pertamakali ditemukan secara tidak sengaja di kawasan danau Great Lake di tahun 1800-an. Sama seperti ikan salmon, sea lamprey lahir di perairan darat, migrasi ke laut saat dewasa dan kembali ke perairan darat untuk beranak dan mati.

Di sejumlah danau di kawasan utara Amerika, belut atau lintah ini juga telah dianggap sebagai hama. Pada tahun 1930 sampai 1940-an, Petromyzon marinus bertanggungjawab sebagai faktor pemicu anjloknya populasi ikan.

Meski tidak menyerang manusia, akan tetapi pernah terjadi kasus bahwa seorang perenang digigit dan dihisap darahnya oleh petromyzon marinus. Walau tidak sampai mematikan, namun belut ini baru bisa dilepas setelah perenang itu dibawa naik ke darat.

Kini peneliti terus mengamati kehidupan sea lamprey untuk memahami lebih lanjut seputar spesies itu agar dapat mengontrol populasinya yang terus melonjak dan mengancam kelangsungan hidup sejumlah spesies ikan.

»»  READMORE...

Wikileaks Siap Bongkar Sisi Gelap Bank Swiss


Banyak penunggak pajak. Ada 40 politisi dan selebritas dari berbagai negara.
Selasa, 18 Januari 2011,
Julian Assange (AP Photo/Scanpix/Bertil Ericson)

VIVAnews - Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, mengaku telah mengantongi ribuan nama pemilik rekening di bank Swiss dari seluruh dunia, yang kemungkinan besar menunggak pajak. Rencananya nama-nama ini akan dibeberkan ke publik melalui laman spesialis pembocor rahasia itu dalam dua pekan mendatang.

Harian The Telegraph mengabarkan, Assange memperoleh data nama-nama tersebut langsung dari mantan pejabat Bank Julius Baer Swiss, Rudolf Elmer, Senin 17 Januari 2011 di London, Inggris. Baer, yang telah menjabat di bank tersebut selama delapan tahun, mengatakan bahwa motivasinya adalah membongkar kasus dugaan penggelapan pajak dari para pemilik rekening tersebut.

Dia mengatakan bahwa pada cakram digital (CD) yang diberikan ke Assange terdapat nama-nama 2.000 orang kaya pemilik rekening di Swiss. Mereka, di antaranya, 40 politisi dan selebritas dari Inggris, Amerika Serikat, Jerman, Austria dan Asia.

Elmer mengatakan bahwa dia ingin mendidik masyarakat dengan membeberkan nama-nama tersebut. “Saya berpikir, sebagai seorang bankir, saya punya hak untuk bertindak jika melihat sesuatu yang salah,” ujar Elmer.

“Saya tahu bagaimana sistem bekerja dan saya tahu bagaimana bisnis ini berjalan. Dari sudut pandang itu, saya ingin masyarakat tahu yang saya tahu,” ujar Elmer.

Sekembalinya Elmer dari London, dia akan menghadapi pengadilan Swiss atas tuduhan pelanggaran peraturan kerahasiaan bank dengan mencuri informasi rahasia. Pada sidang pertamanya yang akan berlangsung minggu ini, Elmer akan memberikan penjelasan dan jawaban atas tuduhan tersebut.

Assange mengatakan bahwa data-data tersebut akan ditampilkannya di laman WikiLeaks dua minggu lagi setelah melalui proses verifikasi. “Saya telah membaca beberapa surat dari tuan Elmer. Dia adalah seorang pembocor rahasia (whistle blower) yang bonafit dan saya rasa, kami punya kewajiban untuk mendukungnya dalam masalah ini,” ujar Assange.

Assange juga mengatakan akan memberikan beberapa informasi dari Elmer tersebut kepada Kantor Penipuan Serius di London untuk ditindaklanjuti.

Assange kini tengah membeberkan lebih dari 250.000 memo diplomatik dari Kedutaan Besar Amerika di seluruh dunia yang membuat geger negeri Paman Sam tersebut. Kini dia juga tengah berjuang menolak ekstradisi ke Swedia atas kasus dugaan perkosaannya.

Assange, seperti dilansir dari harian Herald Sun, adalah seorang peretas jenius yang kerap diadili karena membobol jaringan beberapa perusahaan. Di antaranya yang menjadi korban adalah perusahaan Telecom. Pada tahun 1991, Assange memasuki 11.000 komputer perusahaan tersebut dengan membongkar password mereka.

Barulah pada 2006, Assange mendirikan WikiLeaks yang menggemparkan dunia. (umi)

»»  READMORE...