Proyek senilai 2,3 juta euro itu akan melibatkan 600 pelaku UKM di enam provinsi.
Senin, 24 Mei 2010, 09:12 WIB
Oleh karena itu Uni Eropa mengutus pejabat tinggi urusan pembangunan, Andris Pielbags, ke Indonesia. Demikian ungkap Kantor Perwakilan Komisi Eropa di Jakarta, Senin 24 Mei 2010.
Selama tiga hari, 24-26 Mei 2010, Pielbags mengunjungi Jakarta dan Yogyakarta. Selama di Yogyakarta, Piebalgs bersama dengan akan mengunjungi Balai Besar Batik dan Kerajinan untuk melihat secara langsung “Prakarsa Batik Bersih.” Ini adalah proyek batik ramah lingkungan yang turut didanai oleh Uni Eropa.
“Prakarsa Batik Bersih adalah sebuah proyek bernilai 2,3 juta euro, yang 80% dananya berasal dari Uni Eropa," demikian keterangan dari Kantor Perwakilan Komisi Eropa di Jakarta. Dalam kunjungan ke Balai Besar Batik, Pielbags didampingi oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Armida S. Alisjahbana.
Prakarsa Batik Bersih dimulai pada Februari 2010 dan akan dilaksanakan sampai dengan Januari 2014. Proyek itu bertujuan menggalakan proses produksi Batik yang lebih bersih, menciptakan konsumen yang sadar lingkungan dan menciptakan lingkungan kebijakan yang mendukung dan mendorong produksi Batik yang berkesinambungan.
Batik Bersih dilaksanakan oleh Ekonid (Kamar Dagang dan Industri Indonesia- Jerman) dan mitra-mitranya. Sebanyak 600 pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di enam provinsi di Indonesia dilibatkan dalam proyek ini.
Dalam kunjungan ke Indonesia Pielbags juga akan menandatangani sebuah perjanjian hibah dari Uni Eropa kepada pemerintah Indonesia sebesar 200 juta euro (Rp 2,4 triliun) untuk sektor pendidikan. Di Yogyakarta, Pielbags mewakili Uni Eropa dalam Konferensi Pembangunan yang diselenggarakan Forum Asia-Eropa (ASEM).
0 komentar:
Posting Komentar