blog-indonesia.com

Missing WikiLeaks: Semua Mengarah ke Tel Aviv

Senin, 27 Desember 2010





Tickers pada setiap saluran berita yang berbeda berjalan cepat di bagian bawah layar televisi. Saat itu malam sebelum dokumen Wikileaks berikutnya telah jatuh tempo untuk terbit.

Saya memastikan untuk membeli The Guardian - salah satu dari lima koran yang menerbitkan dokumen-dokumen Wikileaks. Dengan remote tv di tangan, Saya mebuka saluran Sky News, BBC, CNN, Al-Jazeera dan Press TV. Yang terbaik seingat saya adalah Sky News yang cukup lama saya amati. Berita terkini Sky News menyebutkan rencana Israel melakukan serangan nuklir di dua kota Amerika, yang kemudian akan dituduhkan pada Pakistan. Amerika akan memiliki alasan kuat untuk menanggapi serangan itu dengan melumpuhkan instalasi nuklir Pakistan. Saya sangat tidak mempercayai apa yang tengah saya lihat. Saya putar ulang berita untuk memeriksa apa yang baru saya baca. Berasumsi bahwa rincian berita itu akan diterbitkan di koran Guardian hari berikutnya, saya memutuskan untuk tidak merekam berita mencengangkan tersebut. Kemudian, saya menghubungi seorang teman dan menceritakan tentang berita yang sangat mengganggu pikiran itu. Kabar aneh yang membuat saya terjaga sepanjang malam.

Keesokan harinya saya membeli Guardian dan membacanya halaman demi halaman. Yang mengejutkan saya, "News Ticker" tidak bisa dibaca sembarang tempat, dan Saya membacanya beberapa kali, namun gagal menemukan yang dicari. Saya tidak habis pikir, bagaimana surat kabar melewatkan bocoran informasi sepenting itu? Dalam pencarian, saya membuka website Wikileaks 'dan menelusurinay dengan cermat, dan lagi-lagi saya tidak beruntung. Kemudian, Saya Googling tema-tema yang relevan dengan Israel, hasilnya masih juga tidak beruntung. Saya pun menkerucutkan pencarian kata kunci berdasarkan informasi yang pernah dibaca di televisi sebelumnya. Sekali lagi tidak ada referensi. Berita rencana pemboman nuklir Israel itu begitu saja menghilang dari dunia maya. Keraguan mulai muncul apakah aku benar-benar melihat segmen informasi yang tertanam dalam pikiran saya meskipun saya sangat mengingat isinya. Bahkan saya menelepon seorang teman tentang hal itu. Apa yang terjadi dengan berita-berita di media massa ?

Satu-satunya penjelasan yang terpkirkan adalah bahwa berita itu dibocorkan secara tidak sengaja dan kemudian dengan cepat telah ditarik. Tetapi, semua itu telah menjadi rahasia umum bahwa adanya kebocoran yang selektif. Aku tidak tahu siapa lagi yang menontonnya dalam periode singkat penayangan berita itu di tv. Apakah sebuah kebetulan bahwa pada saat itu saya tengah melihat saluran berita Sky News yang menampilkan rencana jahat Israel terhadap dua kota Amerika? Banyak orang akan mengatakan ya. Tapi saya tidak percaya pada kebetulan. Saya menyebutnya sebagai bagian dari 'bahasa kosmik', yang berarti alam tengah berbicara kepada kita dalam bahasa yang tidak silabus. Saya dapat menulis tentang hal ini dalam waktu lain. Tapi untuk sekarang aku harus menemukan 'kebocoran yang hilang (Missing Leak)' tersebut.

Selama pencarian, saya jadi menyadari fakta dasar yang bahkan malu faktor yang memalukan bukanlah hal yang tabu bagi para politisi dan diplomat asing karena mereka semua saling memahami satu sama lain dan secara rutin berbohong dengan penjelasan dan reaksi yang seragam terhadap kebocoran dengan menyangkal apa yang terdapat dalam dokumen-dokumen yang ‘bocor’ tersebut. Hal ini semakin jelas bahwa kebocoran yang terkait dengan Israel rata-rata soal isu yang sangat Iran-sentris, bahwa nuklir Iran akan menimbulkan "ancaman eksistensialis" bagi Israel. Hal ini menarik untuk ditelusuri, bahwa sebelum Wikileaks mempublikasikan dokumen-dokumen tentang bahaya nukir Iran, Natanyahu tidak berpikir mereka benar-benar akan merusak posisi Israel. Tidak heran ketika ia mengunjungi Beit Sokolow di Tel Aviv, kantor Asosiasi Wartawan Israel, untuk pertemuan tahunan perdana menteri dengan Komite Editors, dia hanya tersenyum. Ini adalah tempat di mana Ben Gurion kerap mengadakan pertemuan rahasia. Tahun lalu ia melewatkan acara tersebut, namun kali ini even itu berbeda karena publikasi Wikileaks. Dia muncul untuk mennyatakan perintah politik dengan tetap berpegang pada agenda publik dan mengirim pesan ke Gedung Putih. Seolah-olah Netanyahu sekarang tidak takut bahwa Washington akan bertahan pada desakan untuk membekukan pemukiman atau untuk mempercepat negosiasi penarikan Israel dari wilayah pendudukan. Dia merasa yakin bahwa penyelesaian masalah pemukiman sebuah langkah mundur dan sudah waktunya untuk menekan isu-isu lain seperti ekstremisme di dunia Arab dan Muslim.

Di Beit Sokolow dia mengumumkan "tidak seorang pun sekarang dapat menuduh bahwa Israel bertindak tidak bertanggung jawab". Lalu ia berbicara tentang para pemimpin Arab dan mendesak mereka untuk "berbicara secara terbuka tentang Iran soal apa yang telah mereka bisikan dengan Amerika" Berbicara dalam sebuah wawancara dengan Time Magazine, Julian Assange mengirimkan sebuah pesan secara identik "Kita bisa melihat Perdana Menteri Israel [Benjamin ] Netanyahu keluar dengan pernyataan yang sangat menarik bahwa pemimpin harus berbicara di depan umum seperti yang mereka lakukan secara pribadi kapan saja mereka bisa.”

Netanyahu bangga bahwa Israel memelihara sistem keamanan informasi dan percakapan sensitif tidak disampaikan dalam kabel diplomatis tetapi dalam pertemuan tatap muka atau melalui saluran telepon yang aman. Untuk sepersekian detik saya teringat "news ticker" yang misterius itu dan berpikir jika saja Netanyahu tahu kesalahan besar telah dilakukan oleh seseorang di suatu dengan mengekspos niat Israel untuk memulai bencana nuklir!

Dia tampak puas dengan hasil Wikileaks, mengabaikan apa yang Huseyin Celik – pimpinan deputi Partai AKP Perdana Menteri Turki Erdogan, yang mengatakan tentang Israel. Celic menuduh Israel merekaysa kebocoran informasi, mempertanyakan bagaimana Israel bisa mengumumkan suatu isu sebelum dirilis resmi dan tidak akan menderita konseksuensi dari publikasi tersebut. Celik brttanya, "Bagaimana mereka tahu ?"

Sebaliknya, Natanyahu justru mengutip pernyataan pemimpin Arab dari Mesir, Yordania dan negara-negara Teluk Persia, bahwa mereka juga takut atas ancaman Iran. Netanyahu benar dalam pernyataannya, karena Sheikh Mohammed bin Zayed putra mahkota Abu Dhabi memperingatkan sambil menyebut Ahmadinejad sebagai "Hitler", Iran akan mengancam keberadaan Israel harus bebas dari nuklir." Zayed mengusulkan bahwa "jika serangan udara tidak dapat dilakukan terhadap Iran, maka pasukan darat harus dikirim masuk." Demikian pula, Raja Saudi Abdullah ingin Amerika Serikat untuk segera " memotong kepalaular." Seorang pemimpin UEA beralasan bahwa "Iran diam-diam sedang membangun keemiran rahasia di seluruh dunia Islam termasuk Lebanon selatan, Gaza, Kuwait, Bahrain dan Propinsi Timur Arab Saudi dengan ibu kota dari semua 'emirat' berada di Irak selatan dan termasuk Yaman."Sentimen serupa. terdengar dari para pemimpin pro-Amerika lainnya di dunia Arab. Seorang pejabat Israel menyatakan, "Negara-negara Arab mendesak Amerika Serikat - lebih kuat dari yang Israel lakukan, untuk melakukan aksi militer terhadap Iran."

Berbeda dengan laporan-laporan itu,, intelektual Amerika Noam Chomsky mengutip sebuah lembaga jajak pendapat Brookings Institute bahwa 80 persen dari orang Arab menganggap Israel sebagai ancaman utama yang diikuti oleh AS dengan
77 persen. Hanya 10 persen yang menilai Iran sebagai bahaya. Dia menyimpulkan "Ketika mereka berbicara tentang orang Arab, itu berarti diktator Arab, bukan penduduknya yang sangat bertentangan dengan kesimpulan analis-Clinton dan media massa." Menurut laporan lain, penguasa Arab "berani mengikuti garis kebijakan Amerika sepenuhnya, terutama jika ini menyangkut soal serangan terhadap Iran. jika mereka melakukannya, mereka akan dihadapkan dengan risiko pemberontakan populer."

Saya tidak menemukan apa-apa dalam dokumen Wikileaks soal Iran yang dimuat Jerusalem Post dan surat kabar Israel lainnya. Mereka mengingatkan pada "Zimmermann Telegram" selama Perang Dunia I. Dokumen sejarah yang dibuka ke publik mengatakan bahwa pada awal tahun 1917 unit kriptografi Inggris (Room 40) berhasil memecahkan telegram dari Menteri Luar Negeri Jerman Arthur Zimmermann pada kedutaan negaranya di Meksiko City yang mengusulkan agar Meksiko melancarkan perang terhadap Amerika Serikat dan merebut kembali Texas. Inggris menunjukkan telegram tersebut pada diplomat Amerika, yang diikuti dengan peryataan perang oleh Kongres dan Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson terhadap Jerman dan berakhir dengan kekalahan Jerman pada akhir tahun 1918.

Beberapa bulan setelah episode " Telegram Zimmermann", Revolusi Bolshevik terjadi di Rusia. Kepemimpinan yang baru ingin membuka dokumen-dokumen rahasia Kementerian Luar Negeri Tsar. Tugas itu diberikan kepada Leon Trosky - komisaris urusan luar negeri. Salah satu dokumen yang diungkap yaitu Perjanjian Sykes-Picot 1916 di mana Inggris dan Perancis merencanakan bagaimana mereka akan membagi Kekaisaran Usmani dan juga menjanjikan sepotong besar wilayah kuat ke Rusia seperti Istanbul dan selat Laut Hitam. Bagaimana jika rahasia itu terungkap pada waktu itu? Apakah itu akan merubah sejarah?

Poin yang saya coba buat adalah bahwa paparan dari isu-isu rahasia seperti yang dilakukan WikiLeaks dapat mempengaruhi peristiwa jika mereka muncul pada saat yang tepat, seperti dalam kasus telegram Zimmermann. Jadi apa yang menjadi alasan untuk Wikileaks dan apakah pengaruhnya terhadap hubungan pendek dan jangka panjang di antara negara-negara Muslim vis-a-vis lobi-lobi pro-Israel di Amerika ?. Apakah Netanyahu akan beristirahat di zona kenyamanan dan terus-menerus menekan Obama untuk berhenti ikut campur dalam masalah internal Israel khususnya isu pemukiman yang memiliki “missing leak” yang telah beredar? Inilah pertanyaan jutaan dolar. Apakah ada 'kebocoran' yang mengekspos motif keji Israel dalam dokumen menyatakan bahwa "tidak ada keterlibatan lobi Israel untuk memaksa AS terlibat perang yang melayani kepentingan Yahudi." ? Dan bahwa "opini dunia terhunus menyatakan Iran sebagai sebuah kepala ular yang harus dipotong."

Wikileaks tidak lebih sebuah prakondisi opini dan kondisi geopolitik global yang ujung-ujungnya tetap mengarah pada satu hegemoni global.
Mungkin 50 tahun dari sekarang ini "news ticker"itu muncul sebagai pembelokan dokumen tidak dibuka mirip dengan telegram rahasia Zimmerman. Telegram yang bocor mengubah perjalanan sejarah namun 'kebocoran yang hilang (Missing Leak)' tidak bisa; asalkan tetap hilang.

Kisah dan Asal Usul WikiLeaks

Senin, 20 Desember 2010 |
Asal Usul WikiLeaks

Wikileaks adalah organisasi internasional yang bermarkas di Swedia. Situs Wikileaksdokumen-dokumen rahasia sambil menjaga kerahasiaan sumber-sumbernya. Situs tersebut diluncurkan pada tahun 2006. Saat ini alamat situs telah dialihkan ke http://www.wikileaks.ch untuk alasan keamanan. menerbitkan

Organisasi Wikileaks ini didirikan oleh disiden politik Cina, dan juga jurnalis, matematikawan, dan teknolog dari Amerika Serikat, Taiwan, Eropa, Australia, dan Afrika Selatan. Artikel koran dan majalah The New Yorker mendeskripsikan Julian Assange, seorang jurnalis dan aktivis internet Australia, sebagai direktur Wikileaks. Situs Wikileaks menggunakan mesin MediaWiki.

Kisah WikiLeaks
WikiLeaks telah memenangkan beberapa penghargaan, termasuk New Media Award dari majalah Economist untuk tahun 2008.

Pada bulan Juni 2009, WikiLeaks dan Julian Assange memenangkan UK Media Award dari Amnesty International (kategori New Media) untuk publikasi tahun 2008 berjudul Kenya: The Cry of Blood – Extra Judicial Killings and Disappearances, sebuah laporan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kenya tentang pembunuhan oleh polisi di Kenya.

Pada bulan Mei 2010, New York Daily News menempatkan WikiLeaks pada peringkat pertama dalam “situs yang benar-benar bisa mengubah berita“.

Pada Juli 2010, situs ini mengundang kontroversi karena pembocoran dokumen Perang Afganistan. Selanjutnya, pada Oktober 2010, hampir 400.000 dokumen Perang Irak dibocorkan oleh situs ini.

Pada November 2010, WikiLeaks mulai merilis kabel diplomatik Amerika Serikat.
[sumber : wikipedia.org]

Foto Pionen Data Centre, Bunker Data WikiLeaks

|

WikiLeaks yang didirikan oleh Julian Assange, banyak menyimpan dokumen rahasia negara USA. Keamanan USA, beberapa kali berusaha menutup keberadaan dari WikiLeaks ini. Mulai dari pemblokiran dana masuk ke WikiLeaks sampai penutupan server data centre. Tapi sampai saat ini, pihak keamanan USA masih sulit untuk menutup server data centre WikiLeaks.

Ribuan email dan dokumen rahasia WikiLeaks, berada dan tersimpan di Pionen Data Centre. Pineon Data Centre ini terletak 100ft bawah tanah di sebuah bunker mantan Perang Dingin nuklir.

Chilly reception: bunker dibor ke granit di bawah Vita Berg Park, bisa menahan serangan nuklir


Plant life: fitur kantor lunar-landscape flooring, glass corridors dan ‘floating’ conference room


Pionen Data Centre, super server yang bertindak untuk penyimpanan data banyak perusahaan. Server ini juga digunakan oleh WikiLeaks untuk menyimpan informasi.





U-boat back-up: Submarine engines yang digunakan untuk emergency generators pada Bahnhof internet service provider, di Stockholm, Sweden


Lubang besar yang tertutup oleh granit, dibor di bawah Vita Berg Park di Stockholm Swedia, merupakan rumah puluhan server computer yang digunakan sebagai tempat penyimpanan data dan file oleh banyak perusahaan.

Tempat tersebut dilengkapi dengan ‘floating’ conference room, suspended glass corridors, lunar landscape flooring, designer furniture. German U-boat engines digunakan sebagai back-up generators.


Menurut hukum Swedia, pendiri WikiLeaks Julian Assange tidak dapat dituntut untuk menerbitkan informasi sensitif

Rock solid: Pintu masuk ke fasilitas keamanan tingkat tinggi ke komputer penyimpanan data Pionen

Pionen White Mountain Data Centre in Stockholm, Sweden

Pionen White Mountain Data Centre Design Architechture Plan

Pionen White Mountain Data Centre Design by Albert France-Lanord

Pionen White Mountain Data Centre Design Interior 1
Pionen White Mountain Data Centre Design Interior 2
Pionen White Mountain Data Centre Design Interior 3
Pionen White Mountain Data Centre Design Interior 4


0 komentar: