VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta masyarakat internasional tidak hanya melihat China, Jepang, dan India sebagai kekuatan ekonomi utama di Asia. Indonesia bersama Perhimpunan Negara Asia Tenggara (ASEAN) pun turut memberi pengaruh bagi ekonomi dunia.
"Asia tentu saja lebih dari sekadar China, Jepang dan India. Bila Anda bicara Asia, juga pikirkan Indonesia dan ASEAN," kata Yudhoyono saat berpidato di Forum Ekonomi Dunia (WEF) 2011, Kamis 27 Januari 2011. Berlangsung di Davos, Swiss, forum tahunan itu mempertemukan sejumlah pemimpin negara dengan kalangan cendekiawan ternama serta para eksekutif top dunia.
Dalam pidato yang dimuat di laman WEF itu, Yudhoyono mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar di dunia serta ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Pertumbuhan ekonomi di kawasan itu turut memberi pengaruh bagi ekonomi dunia.
Bagi Yudhoyono, Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan kerja produktif terbesar di Asia. "Indonesia akan tampil di barisan depan dalam era kebangkitan Asia," ujar Yudhoyono.
Menurut kalangan pakar, Asia akan memberi pengaruh bagi 45 persen dari total tingkat produk domestik bruto (GDP) dunia. Sepertiga dari total perdagangan dunia berasal dari kawasan ini.
Yudhoyono juga mengingatkan bahwa tantangan dunia saat ini adalah bagaimana mengatasi krisis naiknya harga pangan, kemiskinan, dan ledakan tingkat populasi. Bila tantangan-tantangan itu tidak segera diatasi, dunia bisa berpotensi kepada perang ekonomi yang terkait dengan kelangkaan sumber daya.
0 komentar:
Posting Komentar