VIVAnews -- Sebuah bola api menakjubkan terlihat melintas di langit timur Amerika Serikat, Selasa 11 Januari 2011 malam. Saat menuruni Bumi, benda itu mengeluarkan kilat cahaya menyilaukan, menerangi malam.
"Aku melihat bola api raksasa jatuh dari langit," kata saksi mata Rodney Anderson seperti dimuat situs www.ksla.com.
Ia mengaku gugup saat itu. "Yang bisa kupikirkan, hanya bayangan soal kiamat 2012 -- setelah kematian massal ikan dan ribuan bangkai burung jatuh dari langit."
Gambaran tentang bola api besar yang melintas juga datang dari pasangan Bruce dan Beverly Faulkne. Mereka mengaku melihatnya saat membelokkan mobil menuju pekarangan mereka di Mississippi.
"Sebelum aku berbelok dengan sempurna, benda itu sudah menghilang," kata Bruce yang mendeskripsikan meteorit yang ia lihat seukuran mobil SUV dan memiliki ekor berwarna oranye.
"Kami pikir jika 10 kaki lebih rendah, bola api itu bisa membakar gudang pertanian milik kami atau apapun," kata Bruce Faulkne.
Badan Meteorologi setempat mengaku menerima lusinan telepon soal penampakan cahaya misterius di langit.
Sementara, Randle Drane, Direktur Manajemen Darurat di Copiah County, Mississippi, mengatakan, tak hanya melihat kilatan cahaya, warga juga melaporkan mendengar suara ledakan.
"Pasukan pemadam kebakaran dan sukarelawan pergi mencari tahu apa yang terjadi, tapi mereka pulang dengan tangan kosong," kata Drane, seperti dimuat Daily Mail.
Apa benda mistrius itu? Pejabat setempat mengatakan bahwa sinar misterius yang bisa terlihat dari Oklahoma sampai Florida itu diduga kuat adalah meteorit.
Diduga kuat batu luar angkasa itu mungkin mengandung tembaga, itu berdasarkan kesaksian beberapa saksi yang melaporkan melihat semburat hijau terang dari meteorit itu.
Seorang astronom amatir, Bryan Bergon sempat mengabadikan meteorit tersebut. Ia sedang mengamati konstelasi Orion saat tiba-tiba terlihat cahaya terang di langit.
Sementara, Kantor Sheriff Sebastian County di Arkansas mengatakan meteorit diduga kuat menghantam wilayah di dekat Poteau Mountain, Oklahoma sekitar pukul 20.30 waktu setempat.
Dr. Alexander Ruzick dari Portland State University mengatakan meteorit adalah hal yang biasa yang bisa terjadi di seluruh dunia.
Pada 8 Oktober 2009, meteorit juga 'mampir' di Bone, Sulawesi Selatan.
Menurut perkiraan Badan Antariksa AS, NASA, asteroid yang meledak di Bone berdiameter 10 meter dengan kekuatannya tiga kali bom atom yang meluluhlantakkan Hiroshima atau 50 ribu ton TNT (bahan pembuat bom). Asteroid Bone adalah salah satu yang terbesar yang pernah diobservasi.
Beruntung, asteroid itu tak menyebabkan kematian dan kehancuran massal. Menurut ahli astronomi, Peter Brown dari University Western Ontario, Canada, kehancuran tak terjadi karena meledak pada ketinggian 15 sampai 20 kilometer di atas permukaan bumi.
0 komentar:
Posting Komentar