VIVAnews - Sebanyak 700-an pengungsi Merapi kini menempati beberapa pos pengungsian di wilayah areal kampus Universitas Gadjah Mada (UGM). Mereka ditempatkan di gelanggang mahasiswa dan Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH).
Para pengungsi yang berada gelanggang ini mendapat kunjungan dari istri Raja Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, Jumat 5 November 2010. Kunjungan istri Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X ini sontak mendapat perhatian dari para pengungsi.
"Kami ingin mengetahui keadaan pengungsi. Kelihatannya mereka banyak mengalami kelelahan karena sering pindah-pindah (mengungsi)," kata Hemas kepada wartawan.
Kunjungan itu dimanfaat para pengungsi untuk menyampikan keluh-kesahnya. GKR Hemas memberi semangat pada pengungsi untuk terus bertahan sampai bencana Merapi berakhir.
Pengungsi mengeluhkan mengapa evakuasi yang dilakukan sangat mendadak sekali. "Apalagi kami harus dievakuasi ke tempat yang sangat jauh sekali," kata seorang pengungsi.
Mendengar keluhan pengungsi, GKR Hemas yang juga Wakil Ketua DPD RI itu meminta agar warga Yogyakarta bersabar. "Bencana ini kan tidak dapat diprediksi," kata GKR Hemas.
GKR Hemas juga menekankan, pemerintah akan menekankan pada keselamatan pengungsi.
Sebagian besar pengungsi ini tidak hanya berasal dari barak-barak pengungsian yang didirikan pemerintah. Tapi juga warga setempat yang berada di area zona berbahaya. Sebagian besar pengungsi merupakan warga dari Kecamatan Pakem. Pakem merupakan salah satu lokasi Posko Utama yang kini tidak dihuni lagi.
Namun sebagian besar pengungsi tidak semua masuk UGM. Ada yang diungsikan ke kampus Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran dan lapangan Maguwoharjo.
0 komentar:
Posting Komentar