blog-indonesia.com

hudson "indnesia mencari bakat"

Kamis, 29 Juli 2010

(IMB), Trans TV, melahirkan sosok-sosok menawan yang mencuri perhatian. Salah satunya sang penampil two face, Hudson. Dia menghibur mata pemirsa dengan penampakkannya yang unik.

Tidak seperti karakter two face di Batman yang keduanya berjenis kelamin laki-laki, atau konsepsi dua wajah seniman tari Didik Nini Thowok yang depan-belakang. Tampilan two face milik pria bernama asli Hudson Prananjaya ini satu sisi tubuhnya laki-laki, sisi lainnya perempuan, dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Tidak dalam artian sesungguhnya, karena penampilan separuh-separuhnya Hudson hanya mengandalkan riasan wajah dan kostum.

Kepada si “laki-laki” dan si “perempuan” dalam tubuhnya, Hudson memberikannya sebuah nama. Untuk si “laki-laki” serupa namanya sendiri yaitu Hudson, sedangkan si “perempuan” adalah Jessica.

Aksi “keduanya” di panggung IMB memikat karena merupakan gaya baru di panggung pertunjukkan seni televisi nasional. Membuat kagum banyak orang bagaimana Hudson tidak hanya menampilkan dua wajah, tapi juga dua suara dan dua perilaku.

Dia bernyanyi dengan vokal laki-laki sekaligus perempuan secara live, lengkap dengan kemasan teatrikal yang kocak. Sekali waktu dia bertingkah kemayu, lain waktu dia gagah dan jantan. Ingat salah satu penampilannya sebagai Benyamin dan Ida Royani menyanyikan “Di Sini Aje”?

Sebagai two face, Hudson melakukannya sejak sekitar 3 tahun silam. Ketika itu, pemuda asal kota gudeg Yogyakarta ini bekerja di sebuah kelab sebagai event manager. Ada tuntutan kepada dirinya untuk selalu bisa menghadirkan pertunjukan yang segar sekaligus menghibur untuk para tamu.

“Waktu itu aku kehabisan ide. Aku pikir bikin apa lagi, yaaa?” buka Hudson riang. “Lalu aku terpikir untuk tampil sebelah cowok, sebelah cewek. Ternyata responsnya bagus. Dari sana aku mulai menyeriusi (seni) ini,” bebernya seru.

Hingga menemukan bentuk patennya, duet “Hudson-Jessica” melewati perjalanan panjang. Nama Jessica serta penetapan sisi mana tubuhnya sebagai Jessica ditemukan Hudson seiring waktu.

“Kalau nama Jessica, itu hasil diskusi bersama teman-teman. Nama panggilan aku kan Yosan. Nama cewek apa yang mirip-mirip itu, ya Jessica,” kata Hudson.

Lalu mengapa dia memutuskan sisi kanan sebagai Jessica, itu sebuah ketidaksengajaan. “Waktu itu aku tampil di satu daerah. Satu-satunya sepatu perempuan yang aku bawa sebelah kirinya hilang. Jadi mau enggak mau, aku tampilkan Jessica di sisi kanan,” paparnya.

Walau kemudian sepatu sebelah kiri itu ditemukan lagi, sisi kanan tetap untuk Jessica. “Lagi pula tangan kiri aku bertato. Tidak cocok juga untuk jadi tangan perempuan,” sebutnya beralasan.

Kalau mau tahu dari mana Hudson mendapat inspirasi tentang two face, dia menyebut Thailand. Di negeri Gajah Putih itu seni pertunjukkan two face ala Hudson telah lama populer. “Tapi di sana mereka menyanyi lipsync. Sementara aku, menyanyi dengan suaraku sendiri dan live,” aku Hudson bangga.

Ya, menghibur orang-orang dengan menyanyi adalah hasrat utama Hudson ketimbang penampilan two face-nya. Menyanyi adalah impiannya sejak lama. Dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, sampai duduk di bangku sekolah menengah pertama, Hudson, ditemani sang ibu, rajin mengikuti kompetisi menyanyi dan memenangi beberapa di antaranya. Bahkan saat menginjak remaja, Hudson sempat akan rekaman.

“Sayangnya batal,” sedikit sesal Hudson. “Karena suara aku tuh kecil, enggak cocok bawain lagu dewasa. Tapi kalau dikasih lagu anak-anak juga enggak cocok, karena badan aku bongsor,” terang cowok kelahiran 27 Maret 1979.

Batal rekaman di Jakarta, Hudson bersama sang ibu yang setia menemani pulang ke Yogyakarta. Sambil sekalian

Hudson (Hono/BI)
ungsu dari 5 bersaudara ini melanjutkan pendidikan ke bangku SMA. Masih dengan mimpi yang sama untuk menjadi penyanyi, di kota pelajar itu, Hudson tetap rajin mengikuti kompetisi menyanyi. Hingga sesuatu yang janggal menimpa Hudson. “Aku enggak pernah menang (lomba) lagi. Karena suara aku tetap kecil, enggak berubah-berubah,” kata Hudson.

Suara sopran (identik dengan vokal perempuan) milik Hudson tidak bisa dikategorikan di perlombaan menyanyi antar solois pria. Membuatnya selalu terkalahkan. “Akhirnya waktu itu aku menyerah. Aku enggak pernah lagi ikut lomba menyanyi,” urainya. Hudson pun malah banting setir menjadi pedagang. “Jualan roti, jualan apa pun, yang penting bisa menghasilkan untuk keluarga.” (bersambung)

0 komentar: