VIVAnews - "Just setting up my twttr." Kalimat tersebut adalah tweet pertama di jagat Twitter, yang dibuat oleh salah satu pendiri jejaring mikroblog itu, Jack Dorsey.
Tweet itu dibuat Dorsey lima tahun lalu pada pukul 12.50 waktu Pacific Daylight Time, 21 Maret 2006, atau pukul 03.50 dini hari 22 Maret 2006 waktu Indonesia bagian barat.
Setelah menginjak usia kelima, timeline Twitter telah menjelma menjadi sumber arus informasi yang terus mengalir, mengabarkan berita terbaru, opini, serta ajang interaksi dari jutaan orang dari berbagai belahan dunia.
Kini Twitter tak sekadar menjadi sebuah tool penting bagi sebuah perusahaan untuk beriklan dan memasarkan produk, namun juga menjadi alat komunikasi yang sangat dibutuhkan di saat-saat genting, seperti ketika gempa dan tsunami di Jepang yang lalu.
Seakan tak pernah absen menemani penggunanya, Twitter hadir di berbagai peristiwa, mulai dari 'sekadar' peristiwa ringan seperti final Indonesian Idol, hingga peristiwa-peristiwa penting seperti tragedi Mumbai, bom Kuningan, hingga revolusi Mesir.
Sejak tweet pertama Dorsey tadi, kini Twitter telah mencatat hampir 200 juta pendaftaran anggota, yang memposting lebih dari semiliar tweet setiap pekannya. Dengan 400 awak karyawan, layanan berbasis teks 140 karakter itu telah mencatat 140 juta angka rata-rata tweet per hari, bulan lalu.
Setidaknya, ketika Dick Costolo menggantikan Co-founder Twitter Evan Williams sebagai Chief Executive Officer pada Oktober 2010, ia telah merumuskan ide yang jernih tentang peran Twitter, yakni: "Secara instan menghubungkan orang di manapun mereka berada, untuk memberi manfaat yang paling berarti bagi mereka."
Sebagaimana dilansir oleh Guardian, pastinya Costolo juga sadar betul bahwa saat ini 40 persen tweet berasal dari perangkat ponsel. Twitter sendiri mencatat peningkatan jumlah penggunanya yang menggunakan ponsel, hingga 182 persen, selama tahun lalu.
Dengan sekitar 5,3 miliar jumlah pengguna ponsel di seluruh dunia, serta jangkauan jaringan selular yang mencapai 90 persen di seluruh dunia, Twitter memiliki potensi yang jauh melebihi siapapun, termasuk Google, Facebook, atau bahkan Microsoft dengan Windows-nya. (adi)
0 komentar:
Posting Komentar