VIVAnews - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk tertarik untuk melakukan konsolidasi bisnis CDMA perseroan dengan divisi StarOne milik PT Indosat Tbk. “Kita tertarik,” kata Rinaldi Firmansyah, Direktur Utama Telkom di Jakarta, 16 Maret 2011.
Menurut Rinaldi, industri telekomunikasi Indonesia sudah masuk fase kejenuhan dengan tingkat penetrasi industri lebih dari 80% dr populasi 240 juta jiwa dan 11 operator. “Konsolidasi pasti akan terjadi di Indonesia,” ucapnya.
Dengan konsolidasi itu, Rinaldi menjelaskan, maka akan terjadi penghematan dan efisiensi di berbagai bidang. Misalnya dari sisi pemasaran hingga operasi jaringan telekomunikasi. “Melalui penghematan ini, perusahaan mencoba untuk dapat melayani pelanggan lebih baik,” ucapnya.
Ia sendiri mengaku pembicaraan mengenai dengan Starone sendiri sudah dimulai sejak dua tahun yang lalu. “Sebenarnya StarOne sudah kita ajak pembicaraan lebih dulu ketimbang dengan Esia,” ucap Rinaldi.
Namun demikian, Harry Sasongko, Direktur Utama Indosat mengatakan, tahun ini perseroan tidak menggangendakan adanya aksi korporasi. “Kita tidak ada rencana untuk melepas, (Starone, Red),” ucapnya.
Seperti diketahui, sebelumnya Telkom marak dikabarkan tengah dalam pembicaraan dengan PT Bakrie Telecom, pemilik merek dagang Esia guna melakukan konsolidasi.
Kerjasana kedua pemain di industri seluler berbasis Code Division Multiple Access (CDMA) itu nantinya ditargetkan dapat menggaet pelanggan sebanyak 26-27 juta, bahkan mencapai 30 juta pelanggan. Namun demikian langkah tersebut tidak dilanjutkan.
0 komentar:
Posting Komentar