blog-indonesia.com

Tawaran Chatting Integratif Ala Me-Chat

Kamis, 09 Juni 2011


Sejauh ini, Me-Chat juga telah menggandeng beberapa produsen ponsel untuk bekerja sama.
Kamis, 9 Juni 2011,
Sejauh ini, Me-Chat juga telah menggandeng beberapa produsen ponsel untuk bekerja sama. Aksesnya juga jauh lebih cepat karena tidak membutuhkan koneksi internet ke luar negeri. (blog.dk.sg)

VIVAnews - Salah satu pengembang mobile application Maxitech memberikan terobosan baru bagi pecinta dunia chatting di tanah air dengan program aplikasi Me-Chat.

Bila selama ini komunikasi tulis dunia maya itu terpatok antara sesama pengguna seperti BlackBerry dengan BlackBerry, atau Android dengan Android, Me-Chat menawarkan aplikasi yang terintegrasi dengan kecepatan akses yang lebih baik karena servernya ada di Indonesia.

“Aplikasi ini tidak hanya mengirim pesan teks, gambar dan suara tapi dapat langsung terhubung dengan Facebook dan Twitter untuk mengunggah foto dan update status,” kata Antonius Susanto, General Manager PT Max Tnteractive Technologies, di Jakarta, 9 Juni 2011.

Sejauh ini, Me-Chat juga telah menggandeng beberapa produsen ponsel untuk bekerja sama. Beberapa di antaranya adalah Alcatel, Asiafone, CSL Blueberry, Gnet, Gstar, HT Mobile, iLexus, Isis, IT Mobile, Ktouch, Lenovo, Micxon, MITO, Skybee, SPC, Sunberry, Venera, Virtuv, dan Vodastar.

Me-Chat sendiri dirancang untuk bersifat multi platform. Selain fitur chatting, ada pula fitur sharing, dan penerjemah, dan email. Dengan Me-Share, pengguna bisa berbagi gambar dan suara. Lewat Me-Translator, pengguna bisa membuat terjemahan antar lima bahasa.

Selain itu, alasan akses aplikasi ini cukup cepat adalah karena mereka tidak membutuhkan akses internet ke luar negeri, melainkan cukup hingga di Jakarta saja. Namun begitu, sasaran mereka sebenarnya tidak hanya vendor lokal tetapi semua vendor yang ingin menggunakan Me-Chat.

“Kami menargetkan sekitar 500 ribu hingga satu juta pengguna pada tahun ini dan untuk penggunaan aplikasi, masing-masing pengguna dikenakan tarif Rp1.000 perhari atau Rp6.000 per minggu. Kami memastikan setiap operator beban biayanya sama sebesar Rp1.000,” ucap Antonius. (umi)

• VIVAnews

0 komentar: