VIVAnews - Sebuah insiden menghebohkan terkait unidentified flying object (UFO) terjadi di Roswell, New Mexico pada 1947. Kala itu, di tengah badai besar, ditemukan sebuah piring terbang jatuh. Juga tiga mayat, tiga makhluk mirip manusia yang pendek dan memakai pakaian metalik.
Kabar itu menjadi perdebatan dan memicu teori konspirasi yang jumlahnya tak terhingga. Para pecinta fiksi ilmiah meyakini, itu adalah pesawat alien.
Pemerintah Amerika Serikat dituduh berusaha menutup-nutupi dengan mengatakan itu adalah kejadian kecelakaan balon cuaca. Insiden Roswell menjadi inspirasi film, buku, dan dokumenter tentang alien pada 1970-an.
Setelah dikabarkan muncul di daftar dokumen rahasia biro penyelidik federal AS (FBI), kini sebuah buku baru menawarkan penjelasan yang sama sekali berbeda: bahwa insiden UFO Roswell adalah buatan manusia.
Dua 'penjahat' besar dalam sejarah, diktator Uni Soviet, Joseph Stalin dan 'Malaikat Kematian' Nazi Jerman, Dr Josef Mengele disebut-sebut ada di balik insiden itu.
Dalam buku berjudul 'Area 51', sang pengarang Annie Jacobsen mengklaim apa yang ia tulis berdasarkan wawancara ilmuwan dan insinyur yang bekerja di Area 51 --lokasi penelitian AS di Gurun Nevada.
Ia menolak keterkaitan insiden Roswell dengan alien dan mengajukan teori bahwa Stalin, yang terinspirasi oleh sandiwara radio terkenal yang disampaikan Orsin Welles. Drama yang diadaptasi dari novel tenar karya HG Wells berjudul 'The War of the Worlds' atau 'Perang Semesta' disampaikan seakan sebuah berita kontemporer. Itu menyulut histeria di Amerika Serikat pada 1938.
Menurut buku tersebut, plot dimulai setelah Uni Soviet menyita jet bersayap tunggal Horten Ho 229 dari Jerman --yang disebut para penerbang sebagai pendahulu pesawat pembom siluman B-2.
Lalu, Mengele mulai masuk ke dalam cerita ini. Dokter Nazi yang pernah melakukan penelitian Auschwitz lalu terbang ke Amerika Selatan setelah perang itu diduga menciptakan 'grotesque' atau penerbang berukuran anak-anak sebagai imbalan atas sebuah laboratorium eugenika.
Seperti dimuat dalam buku tersebut, piring terbang yang ditemukan di Roswell berisi alien berukuran anak-anak berusia 12-13 tahun.
Apa tujuan Stalin menciptakan plot piring terbang? Tak lain tak bukan untuk menciptakan histeria mirip saat 1938. Namun, pesawat yang dikendalikan dengan remote itu hancur dan AS berusaha menutup-nutupi insiden itu. Menurut sumber Jacobsen --seorang teknisi dari perusahaan pertahanan EG & G--, ia mengaku terlibat dalam proyek Roswell di Area 51 pada 1978.
"Mereka menemukan mayat di samping pesawat yang jatuh. Itu bukan alien, juga bukan penerbang. Mereka adalah manusia yang jadi kelinci percobaan. Terlalu kecil untuk penerbang, mereka nampak seperti anak-anak," tulis Jacobsen yang adalah wartawan Los Angeles Times.
"Tinggi mereka kurang dari lima kaki, dengan cacat yang sama. Mereka memiliki kepala yang besar dan mata besar yang ukurannya abnormal," ujarnya.
Dua dari mereka ditemukan dalam kondisi koma, namun masih hidup. Dikonfirmasi, juru bicara Angkatan Udara AS menolak berkomentar. ''Kami belum membaca buku ini sehingga tidak dapat membuat komentar terkait itu." (The Age l art)
0 komentar:
Posting Komentar